Ini Dia Wajah Baru Taman Ismail Marzuki

Jakarta, kota serba ada yang menjadi magnet bagi setiap orang yang ingin mengadu nasib di ibukota negara Indonesia. Di dunia tipu-tipu kalo istilah anak zaman now, Jakarta memang menawarkan berbagai warna-warni semaraknya kehidupan kota megapolitan. Mulai dari kuliner, hiburan, pusat perbelanjaan hingga pergaulan.

Taman Ismail Marzuki merupakan salah satu spot ikonik kota Jakarta. Dibuka untuk umum sejak tahun 1968, Gubernur DKI Jakarta kala itu Ali Sadikin menetapkan kawasan Taman Ismail Marzuki sebagai pusat kesenian. Nama Ismail Marzuki dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap seniman Betawi yang telah menciptakan sekitar 200 lagu nasional.

Untuk saya pribadi yang sejak lahir tinggal di Jakarta, Taman Ismail Marzuki memiliki kenangan tersendiri. Semasa masih di bangku SD, saya pertama kali berkunjung ke Planetarium yang kala itu berada di kawasan ini. Hingga memasuki masa remaja, saya beberapa kali menonton bioskop juga loh di sini. 
Salah satu sudut artistik di Taman Ismail Jakarta

Ada Apa Saja di Taman Ismail Marzuki 

Berlokasi di Jl. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat, Taman Ismail Marzuki bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum mulai dari kereta rel listrik (KRL) turun di Stasiun Cikini, MRT turun di Stasiun Bundaran HI dan TransJakarta koridor 5H dan 6H. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, terdapat gedung parkir yang nyaman juga kok.

Setelah direvitalisasi, Taman Ismail Marzuki akhirnya dibuka kembali untuk umum dengan wajah barunya. Kita bisa menikmati area taman yang rindang dengan pemandangan rerumputan hijau, area bermain anak, planetarium, bioskop, gedung teater hingga perpustakaan. Menggandeng arsitek Andra Matin, yang saya pribadi selalu suka sama hasil karya arsitekturnya, Taman Ismail Marzuki kini menjadi destinasi wisata yang dituju warga Ibukota.
Area terbuka di Taman Ismail Marzuki

Perpustakaan Jakarta, Menarik Minat Baca Dengan Desain Artistik

Wow! Perpustakaan Jakarta yang berada di area Taman Ismail Marzuki sekarang sudah jauh berbeda dengan terakhir kali saya berkunjung. Teringat masa-masa menyusun skripsi, saya beberapa kali berkunjung ke Perpustakaan Jakarta untuk mencari berbagai referensi. Jujurly, saya suka dengan tampilan barunya yang modern dan artistik.

Pertama-tama, kita harus daftar dulu untuk jadi member ya, di area pintu masuk tersedia barcode, tinggal sat set isi dan reservasi waktu kunjunganmu. Lalu, di lobi kita harus menitipkan tas dan membawa barang-barang yang dibutuhkan saja seperti handphone dan laptop. Gak boleh bawa makanan ya ke dalam area perpustakaan 👀
Pilihan buku di Perpustakaan Jakarta
Oh ya, keamanan barang-barang kita di loker penitipan juga cukup oke. Karena kita harus melakukan scan barcode untuk mengambil tas atau barang-barang kita. Canggih kan?! No worries juga, petugasnya juga cukup banyak untuk menghindari kerumunan dan antrian pengunjung.

Lalu, kita naik ke escalator dan akan disuguhi dengan arsitektur perpustakaan yang artistik dan estetik. Pokoknya gak berasa kaya lagi di perpustakaan. Malah, lebih berasa kaya lagi di mall. Hehe, tapi tetap jaga kenyamanan dan ketertiban bersama ya. Jangan berisik karena bisa mengganggu pengunjung lainnya. Okay?
Nyamannya membaca di Perpustakaan Jakarta
Pilihan bukunya pun cukup lengkap dan beragam. Kita bisa mencari informasi mengenai buku yang ingin kita baca melalui mesin pencarian dengan layar sentuh. Jangan lupa cuci tangan dan gunakan hand sanitizer ya setelahnya. Oh ya, di dalam area perpustakaan kita diwajibkan memakai masker ya sesuai prokes yang berlaku.

Saya sempat melihat-lihat buku tentang budaya dan tradisi di beberapa daerah. Salah satunya lamongan. Duh, kok otak saya malah travelling ke soto ayam lamongan ya. Jadi teringat rekan blogger lamongan yang seringkali menulis tentang budaya dan tradisi di Lamongan.

Untuk fasilitas pun cukup lengkap, tersedia musholla dan toilet di setiap lantainya. Selain itu, ada area baca khusus anak dimana kita bisa lesehan sambil menemani anak membaca buku. 

Setelah puas membaca, jangan lupa untuk check out lagi di pintu keluar ya. Menuju jalan ke luar, kita bisa melihat lorong yang menggambarkan sejarah Taman Ismail Marzuki. Buat yang suka hunting spot foto estetik, catat nih ya, cakep banget loh foto-foto di sini.
Di luar gedung perpustakaan, ada beberapa ruang terbuka dengan taman yang sejuk. Kita bisa duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati angin sepoi-sepoi. Oh, ya sekali lagi buat yang suka moto-moto, jangan lupa untuk motret beberapa sudut gedung di area Taman Ismail Marzuki ya. 

Hiburan murah meriah dan bikin bahagia. Lumayan buat yang butuh healing tipis-tipis atau sekedar untuk menyepi menenangkan pikiran. So, enaknya kemana lagi nih kita berikutnya? See you at my next trip ya 💓

Tidak ada komentar