Cara Efektif Mengendalikan Emosi

Pernahkah kamu tiba-tiba kehilangan kendali diri saat sedang emosi? Marah sebenarnya adalah hal yang lumrah, namun sayangnya seringkali emosi tersebut dipendam layaknya bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Hal ini bisa berakibat kita menyakiti orang lain tanpa disadari.

Namun, adanya stigma bahwa melampiaskan emosi dianggap sebagai suatu hal yang tidak baik membuat kita seringkali memendamnya. Setiap orang umumnya tidak ingin mendapat predikat 'si tukang marah-marah'. Padahal kita seharusnya mampu meluapkan atau mengekspresikan emosi tersebut. Hal ini tentunya tidak baik untuk kesehatan mental kita loh.
dampak-negatif-emosi
Dampak negatif saat seseorang emosi dan kehilangan kendali dirinya

Masih ingat pepatah banyak jalan menuju Roma? Nah, sebenarnya ada banyak cara untuk mengendalikan dan melampiaskan emosi secara positif. Yuk, kita bahas satu per satu ya mengutip dari Buku Berpikir Positif dan Melepaskan Emosi Negatif karya Rury Ahmad Sururie, S.E., M.Si.

1. Mendengarkan musik
Musik ternyata bisa menjadi terapi tersendiri untuk mengendalikan dan melampiaskan emosi kita loh! Gak heran ya, banyak playlist di aplikasi Spotify dengan genre sesuai mood alias emosi yang sedang kita rasakan. 

Buat saya pribadi, it really works sih. Kadang kalau lagi emosi jiwa saya akan mencari lagu-lagu yang menggambarkan suasana hati saya. Bernyanyi dengan keras dan penuh penghayatan ternyata gak cuma penting buat para peserta acara kompetisi bakat seperti Indonesian Idol atau X-Factor. Dengan bernyanyi keras dan menghayati liriknya perlahan emosi kita akan memudar dan tersalurkan secara positif. Ada yang pernah coba teknik ini?

2. Olahraga
Jangan pernah lari dari masalah, tapi larilah secara harfiah untuk meredakan emosi. Aktivitas fisik akan membantu kita untuk mengeluarkan energi negatif dan bonusnya adalah hitung-hitung bisa membakar lemak di tubuh juga hi hi. 

Atau kalau kamu perlu menyalurkan emosi berupa amarah, kamu bisa memilih jenis olahraga fisik seperti Muaythai/Kick Boxing. Salurkan deh tuh emosimu ke sansak yang keras di depanmu. Jangan malu atau sungkan untuk menangis jika memang sudah tidak tertahankan ya. It's okay not to be okay
cara-melampiaskan-emosi
Salah satu cara favorit saya untuk mengendalikan dan meluapkan emosi

3. Menulis
Siapa yang dulu kalau sedang galau atau marah suka nulis di diary yang pake gembok? Ha ha, saya juga pernah kok melakukannya. Ungkapkan seluruh amarahmu, hempaskan semua galaumu lewat tulisan. Sampai tak bersisa dan akhirnya kita menjadi lega. Baru deh, saat sudah tidak emosi lagi, ada baiknya kita bicarakan dengan orang yang berseteru dengan kita. 

4. Jalan-jalan
Kalau lagi emosi jiwa melanda, healing atuh guys. Manjakan mata dengan melihat pemandangan yang indah. Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan udara segar yang tersedia bebas di alam dengan jalan-jalan. Terkadang, kita memang perlu menjeda sejenak kok dari segala kepenatan hidup. 

5. Tidur
Ketika sedang emosi, cobalah untuk memejamkan mata dan tidur sejenak. Hal ini cukup ampuh untuk meredakan emosi karena saat tidur, tubuh dan pikiran kita akan menjadi lebih rileks. 

Mengendalikan emosi bukan berarti melupakan masalah, namun meredam diri untuk tidak menyakiti orang lain yang sedang bersitegang dengan kita. Jika sudah reda, segeralah bicarakan dengan tenang dan carilah solusinya. 

Jangan pernah menahan diri untuk meminta bantuan orang lain jika memang merasa sudah tidak bisa mengendalikan emosi kita seorang diri. Kita harus tahu kapan harus ke psikiater atau psikolog. Tapi, sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu nih apa sih bedanya psikiater dan psikolog?

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa psikiater tidaklah sama dengan psikolog. Psikiater adalah seorang dokter spesialis yang fokus menangani kesehatan mental melalui layanan terapi dan konseling. Psikiater mendapatkan pelatihan medis sehingga memiliki hak untuk meresepkan obat dan melakukan prosedur untuk menangani pasiennya. Melalui sesi konsultasi psikiater, pasien akan diberikan beberapa obat khusus sesuai dengan kondisinya. 

Psikiater umumnya menangani pasien dengan masalah kesehatan mental seperti depresi mayor, skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, disfungsi seksual, disforia gender, gangguan terkait zat dan adiktif, gangguan kepribadian dan ADHD (masalah kesehatan mental terkait kesulitan fokus, hiperaktif, dan perilaku impulsif).

Sedangkan psikolog fokus pada layanan konseling dan dukungan non-medis. Seorang psikolog umumnya lulusan dari jurusan Psikologi. Psikolog juga memberikan terapi dan konseling terhadap penderita gangguan kesehatan mental, namun seorang Psikolog tidak boleh memberikan resep obat dan berfokus mengatasi masalah kesehatan mental dengan terapi bicara.
konsultasi-psikolog
Jangan ragu minta bantuan ahlinya ya!

Tidak perlu menunggu hingga ada gejala kesehatan mental yang berat untuk berkonsultasi dengan psikolog. Berkonsultasi dengan psikolog, kita akan diajak berdiskusi mengenai masalah yang sedang dirasakan. Melalui sesi terapi bicara inilah pendekatan seorang psikolog fokus untuk mengubah pola pikir atau pikiran negatif pasien. Jika diperlukan, bahkan psikolog akan meminta sesi dialog juga dilakukan dengan pihak keluarga maupun orang terdekat si pasien. 

Di tengah tuntutan zaman yang terkadang terasa semakin tinggi dan tidak masuk akal ini, jangan pernah menunda untuk cek kesehatan mental kita ya. Jangan sampai kita keburu dikuasai emosi dan gelap mata dan buta hati dan pikiran sehingga mencari jalan pintas. Yuk, kita bangun support system yang bisa membantu kita untuk mengendalikan diri menjadi lebih positif saat dilanda emosi. Bukankah lebih enak dilanda rindu? #eh 😂

34 komentar

  1. Saya senyum-senyum sendiri membaca artikel ini Mbak. Karena 5 cara meluapkan emosi di atas itu, saya lakukan semua, termasuk meluapkan emosi dengan cara tidur hahaha. Tapi saya lebih suka jalan-jalan sekitar. Bisa sambil naik sepeda juga. Intinya, luap emosi dengan cara positif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. asli tidur tuh cara paling top untuk meredakan emosi, kembali ke niat kita sih ya, brusaha sekuat tenaga dan jiwa utk gak nyakitin org lain saat emosi jiwa melanda

      Hapus
  2. Bener banget kak kelimanya itu helpful banget buat redam emosi saya dan semuanya saya lakukan kalau pas lagi sedih, paling sering adalah olahraga, dengarkan musik, menulis, dan biasanya saya tambahkan nonton dan baca buku

    BalasHapus
  3. btw...kalau kezel banget tuh aku malah engga bisa tidur loh. Tapi kalau kebanyakan tidur malah bawaannya ngantuk terus. Haha...bingung. Kesukaanku ya melepaskan emosi sambil nulis dan dengerin musik.

    BalasHapus
  4. Pengen banget bisa tidur pas kita lagi emosi. Tapi kok matanya susah banget merem ya pas lagi kondisi dirinya pengen teriak-teriak gitu. Haduh gustii..

    BalasHapus
  5. Ahhhhhh klo aku pasti berdiam diri dikamar dan me time deh. kalau bisa tidur malah paling bagus lagi. Marahnya bisa diredam dan merembet ke orang sekitar. Jadi tenteram jiwa raga

    BalasHapus
  6. Kalo lagi emosi biasanya saya dengerin musik, kayak puas aja gitu. Atau makan pizza, wkwkwkwk, ini sih bukan emosi, tapi doyan.

    Nah ini nih, kalo aja nggak baca artikel super keren ini, saya nggak tau perbedaan antara psikiater dan psikolog. Menarik sekali artikelnya bisa menambah wawasan baru.

    Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang buruk, termasuk mampu meredam emosi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan penyakit psikis lebih jauh lagi, aaamiiin....

    BalasHapus
  7. aku pernah juga nih punya emosi ga karuan malem-malem, akhirnya Baca buku, Dan nuntasin banyak novel semaleman sample pagi ahahaha

    BalasHapus
  8. Emosi mestinya dikendalikan, bukan dikekang atau malah "dibunuh". Ngeri lho orang yang hidup tanpa ada emosi apa-apa. Flat kayak tembok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kalo udah kaya gitu sih serem ya, kayanya hrs konsul ke psikolog deh klo udh gada feeling apa2

      Hapus
  9. Aku kalo lagi marah seringnya diam, nyanyi dalam hati, corat-coret di kertas atau tidur aja. Semisal marah-marah ya malah bikin orang lain jadi lebih emosi haha.

    BalasHapus
  10. Kelima tips di atas sudah pernah saya lakukan, namun yang paling sering adalah menulis. Karena saat proses menulis pikiran kita teralihkan.

    BalasHapus
  11. Susah2 gampang sih sebenarnya menjaga emosi.. tapi kalau lagi emosi memang enak tidur atau mandi aja hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah, mandi juga bikin adem badan semoga jg bisa ngademin hati dan pikiran yaa

      Hapus
  12. Susah2 gampang sih sebenarnya menjaga emosi.. tapi kalau lagi emosi memang enak tidur atau mandi aja hehe

    BalasHapus
  13. Redam dan luapkan emosi dengan cara yang positif maka dampaknya juga baik buat mental ya Teh.
    Akalau semisal belum gereget bisa langsung hubungi pakarnya buat pemulihan

    BalasHapus
  14. Aku biasanya tidur, sih, Kadang kita emosi karena kurang tidur atau kurang istirahat

    BalasHapus
  15. Aku jg paling seneng dgn dengerin musik. Selain bs perbaikin mood, kota bs semangat melakukan hal lain. Apalagi kl musiknya ngebeat, jd mood kita akan ikut senang. Tp kl yg disetel mellow, hati kita biasanya jg ikut mellow. Wkwk.

    BalasHapus
  16. aku yang belakangan lebih manjur adalah olahraga. kadang dengerin musik juga manjur sih, tapi kayak cuma bentar doang. beda kalo habis olahraga tuh bawaannya happy lama hehe

    BalasHapus
  17. aku yang belakangan lebih manjur adalah olahraga. kadang dengerin musik juga manjur sih, tapi kayak cuma bentar doang. beda kalo habis olahraga tuh bawaannya happy lama hehe

    BalasHapus
  18. Kalau aku sih Kak, dari semua cara yang bisa dilakukan buat mengendalikan emosi tuh malah lebih ampuh kalau langsung tidur aja. Tapi tidur dengan keadaan kamar yang nyaman ya biar pas bangun sudah merasa lebih tenang dan bisa memproses segala emosi yang tadi dirasakan.

    BalasHapus
  19. kayaknya tidur jadi cara paling efektif sih kalau lg marah. Begitu bangun emosi sudah mereda dan bisa berpikir lebih jernih.

    BalasHapus
  20. Mbak masa bisa sih orang emosi terus tidur? Kalau aku lagi emosi kok malah susah tidur yaa.

    BalasHapus
  21. Wudhu kalau dalam islam meredam emosi dengan berwudhu bikin kepala jadi adem karena kena air lanjut sholat atau zikir.

    Tidur juga menjadi solusi paling yahud karena banguj tidur badan enakan seger pikiran enteng jernih. (Gusti yeni)

    BalasHapus
  22. yang sekarang lagi aku terapin sih olahraga. emang mujarab banget sih bukan cuma emosi, tapi otak juga jadi refresh

    BalasHapus
  23. Kalau aku tidur
    Lalu makan dan setelahnya aku bikin scrapbook
    Setidaknya itu meredam aku marah

    BalasHapus
  24. kebiasaan aku ngendaliin emosi adalah makan, hihi gak ada di list atas ya. tapi setelah makan biasanya dengerin musik sambil beres beres biar tersalurkan emosinya, terus mandi baru bobo, hahaha. tapi yang paling ampuh sih curhat, kadang sambat di twitter tapi lebih efektif curhat ke bestie atau suami

    BalasHapus
  25. Kalau saya lagi emosi, biasanya kalau ga tidur ya menghindar dari hal yang menjadikan emosi negatif muncul. Sama banyak istigfar aja sih

    BalasHapus
  26. hihi.. kalau aku kudu dianalisa dulu nih emosinya karena apa, bisa jadi laper, ngantuk atau emang udah capek hehe.. jadi baru deh nyari pelampiasan emosi yang sudah meninggi itu sesuai kebutuhan :)

    BalasHapus
  27. Aku termasuk orang yang (in syaa Allaa) cepet release emosi.
    Pernah ada masalah yang beraattt banget (menurutku) dan biasanya aku bukan tipikal marah yang merepet ngomel, tapi marah terus nangis, berasa nelangsa gitu..

    Kalo uda gitu, obat paling manjur adalah turu.
    Heheh, ya... tidur tuh paling paling bisa bikin aku tenang. Meski nanti inget, nangis lagi.. Tapi biasanya lebih dibawa istighfar..

    BalasHapus
  28. hmm, saya kayaknya pilih tidur aja deh kalau marah, syukur-syukur kalau bangun bisa fit kembali dan jadi gak marah-marah lagi.

    demi kesehatan, gak usah malu atau ragu ya untuk bisa bertemu dengan ahli agar kita bisa segera ditangani oleh mereka dengan tepat.

    BalasHapus
  29. Kalau saya lagi stress, tertekan, saya milih sendiri, atau jalan-jalan. Kalau belum mempan ya tidur saja, biar bisa mereda emosinya.

    BalasHapus
  30. Kalau saya lagi stress atau emosi gitu sukanya jalan2 walau jalannya itu cuma di atas kendaraan aja trus balik lagi ke rumah, hehe.

    Nah, masih ada yang sering samakan nih padahal jelas sekali ya perbedaan antara psikolog dan psikiater

    BalasHapus
  31. Baru tahu psikolog dan psikiater itu beda. Kirain sama aja. Memang kesehatan mental harus dijaga. Ini yang lagi aku usahakan belakangan ini. Caranya dengan melakukan apa yang aku suka. Menulis.

    BalasHapus