Cara Seru Belajar Literasi Keuangan Lewat Games

Tak hanya penting untuk orang dewasa, literasi keuangan ternyata penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Terlebih lagi, fakta menunjukkan bahwa literasi keuangan di Indonesia masih terbilang rendah. Buktinya, saat ini masih banyak masyarakat kita yang terjerat oleh pinjol (pinjaman online) ilegal. Miris ya?

Menurut Kemendikbud RI, memperkenalkan literasi keuangan sejak dini pada anak tidak semata hanya mengajarkan anak tentang uang sebagai alat pembayaran. Namun, anak juga perlu diberikan pengetahuan mengenai cara mengelola uang dengan bijak sebagai life skill yang akan berguna saat kelak dewasa.

Tahukah kamu moms or dads, ternyata kita bisa mulai memperkenalkan konsep keuangan kepada anak sejak usia 3 tahun di masa-masa golden momentnya. Harapannya anak menjadi terbiasa memiliki pengelolaan keuangan dengan baik sejak kecil.

1. Membentuk karakter yang bijak menggunakan uang. Anak-anak perlu diajarkan bahwa uang didapatkan melalui bekerja atau berusaha. Sebagai contoh, saat saya mendapatkan pekerjaan sebagai blogger maupun reviewer yang melibatkan anak maka saya akan memberikan upah/komisi karena sudah membantu saya bekerja dengan menjadi modelnya.

2. Menanamkan mindset dalam pikiran anak bahwa berbicara tentang uang bukan hal yang tabu. Nah, saya termasuk generasi yang diajarkan bahwa berbincang-bincang tentang uang merupakan hal yang tabu atau tidak sopan. Alhasil, saya menjadi pribadi yang tertutup untuk membahas tentang keuangan. Sebagai contoh, saya suka ngobrol dengan anak saya mengenai pilihan investasi yang saya lakukan, misalnya investasi emas logam mulia dan reksadana. Saya juga seringkali memberi pengertian tentang istilah 'tanggal tua' saat keuangan bulanan sedang menipis.

3. Mengajarkan strategi untuk mewujudkan tujuan finansial. Anak-anak perlu diajarkan untuk membuat tujuan finansial, mulai dari yang sederhana misalnya membeli mainan idamannya. Untuk mencapai tujuannya kita bisa mengajarkan strategi misalnya dengan menabung dari uang saku hariannya. Hal ini mengajarkan anak menjadi decision maker sekaligus juga memperkenalkan konsekuensi untuk menyisihkan uang hariannya agar tujuan finansialnya tercapai. 

4. Mengenali modus-modus penipuan keuangan. Saat ini banyak sekali modus penipuan yang menggiurkan seputar keuangan, mulai dari investasi bodong hingga pinjol ilegal. Contoh paling sederhana untuk mengajarkan mengenai investasi bodong adalah saat anak menitipkan uang angpau Lebarannya 😅

5. Tidak ada dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Menurut survei Junior Achievement, sekitar 54% remaja merasa tidak siap untuk membiayai masa depannya masing-masing. Hal ini dikarenakan tidak adanya materi tentang literasi keuangan yang diajarkan secara formal di sekolah. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua wajib mengajarkan konsep pengelolaan keuangan pada anak.

1. Berikan contoh di kehidupan sehari-hari. Kita bisa mengajak anak berbicara saat kita sedang membayar tagihan listrik, saat menyetorkan uang ke bank atau kalau saya bahkan menunjukkan ke anak saat saya sedang melakukan transaksi top up investasi emas logam mulia. Dengan begitu, anak belajar dengan memperhatikan dan mencontoh praktik pengelolaan keuangan kita. 

2. Membedakan keinginan dan kebutuhan. Saat berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, kita bisa mengedukasi anak perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Misalnya, saat kita mengajaknya untuk membeli tas/sepatu sekolah baru, sementara anak ingin membeli mainan. Ajarkan konsekuensi, bahwa jika memilih mainan, artinya jatah uang untuk membeli tas/sepatu akan terpakai, sehingga akibatnya anak harus memakai sepatu/tas lama yang sudah usang/rusak.

3. Manfaatkan teknologi dan game. Anak zaman now hidup di era digital, oleh karena itu kita harus menyesuaikan dengan memanfaatkan teknologi dan game yang bertema keuangan untuk memperkenalkan literasi keuangan pada anak. Atau bisa juga dengan bermain peran menjadi kasir atau menjadi penjual/pembeli.

Rasanya hampir semua orang tua akan khawatir dan marah jika anak-anak terlalu fokus bermain game. Nah, sekarang ada loh game online edukatif yang bisa membantu kita mengajarkan anak tentang literasi keuangan. Ini beberapa rekomendasi yang disukai dan sudah pernah dicoba oleh anak saya;

Game ini pasti jadi favorit anak laki-laki nih, dimana anak-anak diminta untuk membangun dan menjaga LEGO City Adventures miliknya. Dengan modal uang koin yang ada, anak diharuskan untuk membangun dan melengkapi kotanya dengan berbagai gedung mulai dari perkantoran, toko donat hingga rumah sakit. Setiap gedung yang dibangun, misalnya gedung pertokoan akan menghasilkan koin tambahan.

Saat uang koin semakin banyak, maka anak bisa melakukan ekspansi ke kota selanjutnya untuk dibangun dan menghasilkan lebih banyak uang. Tetapi, hati-hati juga kita harus tetap waspada menjaga kota dari berbagai risiko misal kebakaran yang bisa mengurangi koin yang sudah dimiliki. Seru kan?

Anak-anak perempuan dijamin suka nih sama game Ice Cream Bar yang satu ini karena penuh warna-warni es krim yang menggemaskan. Jadi, anak-anak diminta untuk mengelola toko es krim dan memenuhi pesanan es krim para pelanggan untuk mendapatkan uang. Jika terlalu lama melayani permintaan, maka pelanggan bisa pergi dan kita bisa kehilangan uang. 

Buat yang suka monopoli, pasti suka main game Kingdom Wars yang satu ini. Jadi kita berperan sebagai raja yang harus menguasai beberapa wilayah melawan 3 raja lainnya. Melalui putaran dadu, kita akan berjalan menuju lokasi wilayah yang bisa kita beli. Jika lawan memasuki atau berada di wilayah kita, maka kita akan menerima sejumlah uang. Sama halnya, jika kita memasuki atau berada di wilayah lawan, maka kita harus siap-siap kehilangan sejumlah uang. Oleh karena itu, perlu strategi yang tepat untuk menang.

Yuk, silakan dicoba ya masih banyak game online yang bisa kita manfaatkan di Mortgage Calculator Money Games untuk mengajarkan literasi keuangan pada anak. Semoga bermanfaat!