Ibuku Seorang Superwoman

Sepeninggal Ayah bulan lalu, tak pernah sekalipun aku melihat Ibu menangis. Sama seperti pagi ini, Ibu sudah terjaga sejak dini hari. Menyiapkan pesanan catering untuk acara syukuran tetangga. Pagi itu, entah kenapa ada sesak yang menyelinap ke dalam dadaku melihat Ibu. Aku pun bergegas memeluknya.

"Ibuuu..., Sisi sayaaaaanng sama Ibu. Sisi bantuin ya hari ini, jadi Sisi izin gak kuliah aja hari ini."

Dengan lembut dan perlahan Ibu melepaskan pelukanku, "Si, kamu harus kuliah nak. Kelak kamu harus jadi orang sukses. Kamu harus bisa jadi perempuan yang mandiri ya." Aku pun mengangguk lemah, melirik kedua adikku yang masih kecil. Ya, aku harus cepat lulus kuliah dan bekerja untuk meringankan beban Ibu.

Masih hangat di ingatanku, Ayah adalah seorang pekerja keras yang sangat sayang sama keluarganya. Sejak kecil, aku dan adik-adikku hidup berkecukupan dan mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah swasta terpandang di Ibukota. 

Hidup adalah misteri, ternyata ungkapan itu benar adanya. Ayah gak pernah ada riwayat penyakit apapun sebelumnya. Tapi, tiba-tiba hari yang gak pernah kami duga akhirnya bisa datang juga di kehidupan kami. Ayah mendadak tutup usia tanpa pertanda apapun.

mitos-asuransi
Mitos/Fakta: Ibu Rumah Tangga Gak Butuh Asuransi?

Ayah memang seorang family man yang bertanggung jawab, beliau tutup usia tanpa meninggalkan beban hutang apapun. Bahkan masih menyisakan tabungan walau jumlahnya tak seberapa. Oleh karena itulah, Ibu langsung bangkit mengambil alih 'kemudi' keluarga kami.  

Tiba-tiba kehidupan kami berubah 180 derajat! Ibu tidak bisa berlarut-larut dalam kedukaan. Dengan cekatan, Ibu yang hanya seorang ibu rumah tangga memutar otak untuk membuat kami sekeluarga bertahan hidup sepeninggal Ayah. Ibu pun mulai membuka usaha catering karena memang masakan Ibu itu super duper lezat.

Setiap harinya Ibu bangun jam 3 dini hari untuk mempersiapkan orderan catering yang berdatangan. Karena gak sanggup menggaji pegawai, alhasil Ibu harus bangun lebih pagi dan tidur lebih malam setiap harinya. Lelah? Gak usah ditanya. Kata Ibu, "Hidup harus terus berjalan, gak ada waktu untuk sekedar mengeluh apalagi bersedih."

Kini, adik-adikku 'terpaksa' pindah ke sekolah-sekolah negeri terbaik di sekitar tempat tinggal kami. Aku sendiri saat ini magang di kantor Tanteku sebagai seorang account executive di perusahaan miliknya sambil menyelesaikan skripsiku. To be honest, rasanya aku masih ingin berduka meratapi kepergian Ayah. Tapi, mau dikata apa realita berkata lain!  Aku harus segera meraih gelar sarjana agar bisa bekerja membantu Ibu yang bertahan dan bekerja keras menggantikan Ayah sebagai tulang punggung keluarga.

asuransi-untuk-kepala-keluarga
Alasan kenapa kepala keluarga wajib punya asuransi

"Si... Sisi, woy bengong aja lo! Emang tuh skripsi bisa kelar kalo cuma lo liatin?" sapaan Tasya membuyarkan lamunanku. 

Tasya adalah sahabatku sejak di bangku SMA, kami punya banyak sekali kesamaan hobi, kesukaan hingga karakter. Sayang, hanya satu kesamaan yang tidak pernah kami banggakan. Kami sama-sama telah kehilangan Ayah. Tasya juga kehilangan papinya tepat 3 bulan yang lalu.

Tak jarang aku iri dengan kehidupan Tasya. Tante Vonny, maminya Tasya adalah seorang ibu rumah tangga juga sama seperti Ibuku. Tapi, entah kenapa hingga saat ini Tante Vonny tidak sibuk membanting tulang ataupun menjadi tulang punggung keluarga menggantikan suaminya.

Dari dalam tasnya Tasya, samar-samar terdengar suara getaran dan ringtone yang mengalunkan lagu BTS, band K-Pop idola kami berdua. "Halo Tante, apa kabar? Terima kasih ucapan dukanya ya, salam juga dari mami. Whaaaaat....seriously tante? Klaim polis papi sudah cair? Thank God berguna banget untuk kelanjutan hidup kami nih Tante!" Tasya menerima panggilan telepon tersebut dan aku pun tanpa sengaja ikut menyimak.

Perkenalan Pertama Dengan Asuransi

Sejak tanpa sengaja menyimak pembicaraan Tasya beberapa hari yang lalu, aku mulai mencari tahu tentang asuransi. Entah kenapa aku berpikir andai saja Ayah dulu memiliki asuransi mungkin kehidupan kami saat ini tidak sebabak belur ini. Walau sempat ragu sih karena baru-baru ini ada kasus selebriti yang mengeluhkan permasalahan asuransinya di media sosial.

Maybe, asuransi memang masih awam untuk masyarakat kita sehingga masih banyak yang salah kaprah. Satu hal yang yang harus kita sepakati bersama, asuransi itu bukan tabungan apalagi investasi. Fix, no debat!

Aku pun mulai mencari tahu melalui mbah Google, ternyata ada beberapa jenis asuransi loh yang beredar di Indonesia. Dari mulai asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan, asuransi syariah dan masih banyak lagi. Ternyata, beda jenisnya beda juga peruntukannya. 

Asuransi Jiwa

Jenis asuransi ini memberikan santunan uang tunai jika peserta asuransi meninggal dunia karena sakit, kecelakaan atau risiko lainnya yang tidak disengaja. Ternyata, asuransi jiwa ini sangat penting untuk dimiliki oleh seorang kepala keluarga.

ibu-rumah-tangga-melek-asuransi
Alasan ibu rumah tangga wajib melek asuransi

Keluarga yang ditinggalkan oleh kepala keluarganya gak hanya kehilangan suami atau ayahnya, tapi juga kehilangan pencari nafkah keluarga. Ternyata uang asuransi ini akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak atau sebagai modal untuk membuka usaha/bisnis untuk melanjutkan hidup. 

Tanpa terasa, air mataku menetes tak tertahankan saat menemukan sebuah kalimat yang 'menampar' saat googling mengenai asuransi jiwa. Asuransi dibeli bukan untuk menggantikan kepala keluarga yang meninggal, melainkan untuk memastikan bahwa keluarga yang ditinggalkan bisa tetap menjalani hidup dengan layak. 

Bahkan ada yang bilang, asuransi jiwa memberikan keluarga waktu untuk berduka tanpa mengkhawatirkan masalah keuangan dan masa depan. Andai Ayah punya asuransi, mungkin Ibu gak perlu kelelahan kaya gini harus banting tulang menggantikan peran Ayah menjadi tulang punggung keluarga. Ibarat kata orang, belum juga kering air matanya sudah harus kembali menghadapi realita hidup.

Jadi, memang harus dihitung benar-benar nilainya yang tentu saja berbeda. Kebutuhan finansial keluargaku sudah jelas berbeda dengan kebutuhan keluarga Tasya misalnya.

Asuransi Kesehatan

Produk asuransi yang satu ini menanggung biaya pengobatan dan biaya medis lainnya jika si peserta asuransi jatuh sakit. Biaya yang ditanggung umumnya biaya rawat inap, rawat jalan dan operasi/pembedahan. Setiap asuransi kesehatan ternyata punya klausul dan pengecualian yang berbeda antara merek satu dengan lainnya. Secara garis besar, ada 5 hal penentu besarnya iuran/premi asuransi yaitu;

1. Manfaat Polis Asuransi, makin lengkap tentu saja makin mahal.
2. Usia dan Jenis Kelamin, lebih muda biasanya lebih murah.
3. Riwayat Kesehatan, punya riwayat penyakit maka preminya makin mahal.
4. Terdapat Manfaat Pengembalian Premi, maka preminya lebih mahal.
5. Jenis Asuransi Kesehatan, asuransi murni atau unit link menentukan harga.

Asuransi Kendaraan

Produk asuransi ini memberikan ganti rugi jika terjadi kerusakan atau kehilangan pada kendaraan yang diasuransikan. Cakupan perlindungan asuransi kendaraan ada 2 yaitu All Risk dan Total Loss Only (TLO). Berdasarkan Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI), uang asuransi kendaraan akan diberikan apabila terjadi risiko seperti:

  1. Tabrakan, benturan, tergelincir, terperosok, dan terbakar.
  2. Rusak akibat perbuatan jahat (begal) dan pencurian yang diikuti kekerasan atau ancaman.
  3. Tanggung jawab hukum pihak ketiga, akibat terjadinya kecelakaan yang menyebabkan kematian, cedera, dan kerusakan properti.

Biasanya nih, asuransi kendaraan tuh disertakan saat kita membeli kendaraan. Sama seperti mobil peninggalan Ayah yang alhamdulillahnya diasuransikan dengan cakupan All Risk.

Salah Kaprah Yang Beredar di Masyarakat Tentang Asuransi

Kalo berbicara asuransi kesehatan, aku masih teringat kisruh seputar asuransi yang dialami Om Andi, kakaknya Ayah. Jadi, entah salahnya dimana, bisa jadi Om Andi sebagai konsumen yang kurang jeli membaca detail polisnya atau entah oknum agen asuransinya yang kurang bertanggung jawab dan melakukan miselling. Om Andi meminta dibuatkan asuransi kesehatan, sementara agen asuransinya memberikan asuransi penyakit kritis. Sejak saat itu, keluarga besar kami otomatis menjadi tim 'anti asuransi'.

Sebagai orang awam, asuransi yang kutahu pun hanya sebatas asuransi kesehatan yang secara sederhana kuartikan bahwa setiap kali kita berobat ke RS biayanya akan ditanggung oleh pihak asuransi. Ternyata gak sesimple itu, lebih kompleks terkait syarat dan ketentuannya.

Belum lagi, adanya beberapa mitos yang menimbulkan salah kaprah menahun yang beredar di masyarakat tentang asuransi.  

Ibu Rumah Tangga Gak Butuh Asuransi

Memang betul sih, mitos ini nyata terjadi di keluargaku. Ibu pernah ditawari asuransi kesehatan oleh Ibu-ibu arisan di komplek. Aku masih ingat Ibu menolak dengan halus, "Ibu rumah tangga kaya saya buat apa toh punya asuransi? Ada BPJS dan suami saya kalo saya sakit."

Salah satu manfaat memiliki asuransi

Ibuku memang seorang Superwoman, dia wanita yang mandiri, jago masak, pintar merawat rumah, smart. Setiap harinya, Ibu gak pernah bisa diam walaupun hanya di rumah saja. Saat kami mencari-cari barang milik kami, Ibu dengan cepat menemukannya. Saat kami sedang sakit, Ibu siaga menjaga kami hingga membaik. Aku gak akan pernah lupa ucapan Ibu kala itu, "Menjadi seorang Ibu itu artinya gak boleh sakit dan harus bisa multitasking."

Faktanya, kini Ayah sudah gak ada, dengan kegiatan Ibu yang seabreg-abreg saat ini, aku sangat khawatir Ibu jatuh sakit. Sementara kami gak punya asuransi tambahan selain BPJS Kesehatan.

Asuransi Itu Ibarat Tabungan

Untuk mitos yang satu ini, hal ini bisa dipetik dari kasus kisruh asuransi Om Andi. Beliau beranggapan bahwa asuransi itu sama halnya seperti tabungan. Sehingga suatu saat nanti, uangnya bisa diambil jika dibutuhkan. Om Andi gak sendiri, kebanyakan masyarakat awam di Indonesia masih memiliki anggapan yang sama.

Padahal asuransi itu bukan tabungan, sekalipun ada sejumlah uang yang bisa diambil tapi nilainya tidak fix dan sifatnya fluktuatif. Uang yang kita bayarkan rutin gak bisa diambil sewaktu-waktu layaknya tabungan. Tapi, jika memang sesuai klausulnya maka uang asuransi bisa cair walaupun kita baru beberapa lama ikut asuransi.

Masih Muda dan Sehat Gak Butuh Asuransi

Ada rasa sesak rasanya mengingat kepergian Ayah di keluarga kami. Beliau sehat walafiat tak kurang suatu apapun, nyatanya takdir berkata lain. Jadi, siapa bilang bahwa orang yang masih muda atau yang sehat itu gak butuh asuransi?

Nyatanya, keluarga kami butuh asuransi. Ibu gak perlu bekerja keras mati-matian seperti saat ini jika saja kami memiliki asuransi. Hidup kami sekeluarga pun bisa tetap layak seperti sebelumnya. Kami pun bisa memiliki waktu yang cukup untuk berduka. 

Ternyata ada satu indikator waktu yang tepat untuk memiliki asuransi, yaitu jika kebutuhan dasar di keluarga sudah terpenuhi, yaitu sandang, pangan dan papan. Maka setiap keluarga itu wajib memiliki asuransi.

Lifepal, Online Marketplace Untuk Membeli Asuransi

Setelah googling sana sini, pencarianku pun berujung pada kebingungan hakiki mencari produk asuransi yang tepat. Sepertinya semua brand itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Akhirnya, aku berhasil menemukan Lifepal, online marketplace asuransi di Indonesia untuk membantu konsumen memilih dan membeli asuransi secara daring.

Sebagai online marketplace asuransi di Indonesia, #AsuransiLifepal bekerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi yang menyediakan variasi pilihan asuransi sesuai kebutuhan kita, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi syariah, asuransi kendaraan dan banyak lagi.

Tidak perlu khawatir, karena ternyata Lifepal bekerja sama dengan PT Anugrah Atma Adiguna sebagai pialang asuransi yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor izin KEP-018/KMK.17/1992 dan merupakan anggota APPARINDO 60-2001/APPARINDO/2019. 

Menjadi generasi yang hidup di era serba digital, aku merasa #AsuransiLifepal merupakan teman andalan untuk membantuku memilih, membandingkan dan membeli asuransi secara online.

cara-beli-asuransi-di-lifepal
Cara memilih, membandingkan dan membeli asuransi di Lifepal

Mengenali Kebutuhan Asuransi Sebelum Membeli

Sebelum memutuskan membeli, ternyata kita harus mengetahui asuransi apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi kita masing-masing. Asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, manakah yang lebih urgent kita miliki terlebih dahulu.

Aku merasa bahwa keluargaku saat ini membutuhkan asuransi sepeninggalnya Ayah. Tapi, karena aku juga masih awam maka aku memilih mencoba menggunakan fitur konsultasi gratis yang disediakan Lifepal melalui Whatsapp. Karena kini Ibuku seorang single mom, maka financial advisor Lifepal menyarankan untuk memiliki asuransi jiwa terlebih dahulu.

Dengan berkomunikasi dan memanfaatkan sesi konsultasi gratis dari Lifepal, aku sedikit demi sedikit memahami kebutuhan asuransi untuk situasi dan kondisi keluargaku saat ini. Setiap orang setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga asuransi yang wajib dimiliki pun tentunya berbeda.

konsultasi-gratis-asuransi-lifepal
Fitur Konsultasi Gratis Asuransi Lifepal

Membandingkan Manfaat Polis

Platform online marketplace asuransi Lifepal sangat membantu kita dalam membandingkan manfaat polis secara online. Kita bisa membandingkan manfaat polis, premi, hingga pengecualian klaim dari berbagai perusahaan asuransi sekaligus.

Selain itu, kita juga bisa mencoba kalkulator keuangan Lifepal untuk mengetahui nilai pertanggungan asuransi yang sesuai dengan situasi dan kondisi kita. Aku pun mencoba menghitung kebutuhan asuransi untuk keluarga kami, lebih tepatnya untuk Ibu yang kini notabene menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah utama.

kalkulator-lifepal
Fitur Kalkulator Keuangan Lifepal

Menghemat Waktu

Di masa pandemi ini, agak riskan untuk membeli asuransi secara tatap muka, butuh waktu untuk menyamakan jadwal bertemu dan berbicara panjang lebar dengan agen asuransi. Lifepal menawarkan solusi yang efektif dengan menghadirkan platform online marketplace asuransi. 

Dengan kemudahan seperti ini, bahkan generasi muda sepertiku pun tertarik untuk memiliki asuransi. Karena jujur saja, aku termasuk tipe orang yang malas bertemu dengan orang yang tidak kukenal dan urusan administrasi yang njelimet. Lifepal memberikan kemudahan dengan transaksi online untuk membeli asuransi.

Keamanan Dokumen Digital

Aku teringat Tasya pernah cerita bahwa dokumen buku polis asuransi papinya sempat hilang entah dimana. Padahal untuk mencairkan klaim harus menyertakan dokumen tersebut. Jadi, butuh waktu lagi untuk mencetak ulang dan mengajukan klaimnya.

Kekhawatiranku ini pun berhasil terjawab tuntas oleh Lifepal yang memastikan dokumen buku asuransi dalam bentuk cetak dikirim ke rumah, dan di saat yang bersamaan dikirimkan berupa dokumen digital berbentuk file PDF melalui email. Praktis yaaa!

Layanan Nasabah 24/7

Seperti yang aku alami, risiko kehidupan alias takdir tidak pernah dapat kita duga kapan akan terjadi. Oleh karena itu, Lifepal menyediakan layanan yang dapat diakses 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Jika kondisi darurat terjadi di malam hari, Lifepal akan tetap siaga membantu nasabahnya memproses pengajuan klaim. Layanan ini dapat diakses via telepon di nomor (021) 3111-6121 atau WhatsApp di 0823-3003-0027.

#AsuransiLifepal Bukti Cinta Untuk Ibu

Di bulan Desember ini, aku ingin memberikan hadiah spesial untuk ibu. Kebetulan aku juga menerima gaji magangku yang perdana bulan ini. Keinginanku semakin menguat menjelang momen hari Ibu kali ini.

Pagi itu, Ibu seperti biasa sudah terjada sejak dini hari menyiapkan pesanan catering. Sesekali kulihat peluh dan kerutan di wajah Ibu bukti lelahnya selama ini, tapi tak pernah sekalipun Ibu mengeluh. Ibuku memang seorang super woman, Ibu terhebat di dunia ini.

Aku berjalan perlahan mengendap-endap diikuti langkah-langkah kecil adik-adikku. Kami berusaha menjaga lilin tetap menyala di atas sepotong kue. Kedua adikku segera menghambur memeluk Ibu, aku pun menghampirinya dan mengecup keningnya. "Selamat Hari Ibuuuuu...", kami semua berpelukan. Kurasakan ada air mata hangat meleleh di pipi Ibu.

Ibu, gak banyak yang bisa Sisi kasih saat ini. Gaji perdana ini, Sisi belikan asuransi untuk Ibu, super woman kami. Terima kasih sudah menjadi Ibu terbaik di dunia ini untuk Sisi dan adik-adik.

Asuransi untuk seorang superwoman. Ibuku.

Kisah ini memang fiksi, tapi realitanya banyak sekali yang harus menjalani hidup seperti Sisi dan Ibunya saat sang kepala keluarga dan pencari nafkah utama berpulang. Semoga cerita hidup Sisi ini menjadi inspirasi buat semua keluarga di Indonesia dan harapanku kelak jika para ibu rumah tangga sudah melek asuransi, gak akan ada lagi ibu rumah tangga yang terpaksa mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga jika kepala keluarganya berpulang. Walau sudah di penghujung Desember, rasanya masih belum terlambat bukan untuk mengucapkan Selamat Hari Ibu untuk semua superwoman di seluruh alam semesta ini.

lomba-blog-lifepal
Artikel ini disertakan dalam lomba blog Lifepal

105 komentar

  1. Mba, menyentuh sekali ceritanya, ingin peluk ibu Mba juga. Dari pengalaman-pengalaman hidup itulah memang kita disadarkan bahwa asuransi itu ternyata penting ya.. aku pun mulai melirik asuransi, mungkin lifepal bisa jadi pilihan ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, semoga cerita keluarganya Sisi ini menjadi inspirasi dan kita bisa melihat sisi lain asuransi yang ternyata begitu berartinya untuk masa depan sebuah keluarga

      Hapus
  2. Duh! Jadi ingat dengan almarhum papah saya. Gak ada pertanda apapun, tau-tau wafat usai sholat Maghrib. Padahal papah dalam keadaan sehat. Siangnya pun masih telponan ma saya.

    Bersyukur semua anak-anaknya udah dewasa dan punya penghasilan sendiri. Sehingga tidak menjadi beban bagi mamah saya untuk membiayai anak-anaknya.

    Tetapi, gara-gara kejadian itu juga jadi kerap berpikir seperti di postingan ini. Semakin berpikir tentang pentingnya memiliki asuransi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. innalillahi, turut berduka yaa mba untuk papahnya. Iya mba, dari cerita Sisi kita bisa melihat ya bagaimana pentingnya memiliki asuransi, terutama untuk keluarga

      Hapus
    2. Saya pernah menjadi seseorang yang anti asuransi. Memang kesalahan saya karena gak teliti membaca polis. Alm papah saya yang mengingatkan dan menegur. Langsung saya tutup saat itu juga. Abis itu kapok.

      Saya baru punya asuransi lagi setelah menikah. Suami yang berhasil membujuk. Ya intinya bukan gak boleh berasuransi. Tetapi, memang harus benar-benar teliti ketika memilih produknya. Jangan sampai kejadian kayak pengalaman pertama saya.

      Hapus
  3. Asuransi wajib lah punya utk proteksi diri n manfaat lainnya jg bguna utk anggota kluarga kn pabila pmilik asuransi ttp usia

    BalasHapus
  4. Luar biasa story tellingnya kakak...sangat menyetuh sekali, dan pesan tentang asuransi LIFEPAL nya sangat ngena...makasih atas pencerahannya

    BalasHapus
  5. Ibuku seorang wonder woman memang pas diapresiasi bagi mereka para ibu, asuransi Lifepal memberikan perlindungan keluarga

    BalasHapus
  6. Ah iya mbak, i feel u
    Aku juga kehilangan papa di usia yg masih muda
    Dari situ aku pun belajar bahwa punya asuransi itu penting

    BalasHapus
  7. Mba aku ikut berduka cita ya. Semoga ibunya mba sehat terus ya dan tetap semangat. Aku juga pengen ikut asuransi lain selain asuransi bpjs. Tapi sayang dana buat bayar asuransinya belum ada wkwkwkwk 🤣.

    BalasHapus
  8. Hai kak,aku Dennise termasuk yang telat melek asuransi. Waktu masih berumur kepala 3 ditawarin tetapi maju mundur nah setelah usia sudah kepala 4 lebih ikut bergabung premi untuk asuransi kesehatan lebih mahal.Tapi tak apalah memang aku membutuhkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. better late then never mba, at least punya asuransi itu bentuk tanggung jawab kita sama mada depan anak yaa

      Hapus
  9. Setuju banget asuransi tuh perlu sekali untuk membantu finansial kalo ada musibah. Jujur aku belum pernah pake asuransi swasta secara mandiri. Pernah ya dapat dr kantor. Itu aja bener2 ketolong banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daku juga pernah saat periksa THT menggunakan asuransi, jadi tertolong dan paham ada gangguan apa. Makanya penting ya punya asuransi

      Hapus
  10. Aku terkesima baca artikelnya. Dari hal menyentuh, terus bergulir menuju suatu hal yang sangat penting yang harus kita siapkan sejak muda. Smooth banget perpindahan dari satu part ke part selanjutnya. Salut deh mbak Sisi... Salam kenal ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank you pak Dokter, semoga ceritanya Sisi bisa menginspirasi banyak orang yaaa

      Hapus
    2. Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya yang selalu menginspirasi ya... Sukses selalu utk mbak Sisi

      Hapus
  11. iya mbak, aku juga pernah berpikir demikian, asuransi itu semacam tabungan kesehatan yang bisa diklaim di akhir periode. Padahal enggak gitu yaa hitungannya. Makanya dulu itu aku juga pernah enggak percaya sama produk asuransi mbak. Tapi setelah membaca berbagai referensi terkait asuransi dan mengikuti webinar asuransi, akhirnya sedikit paham juga cara kerjanya asuransi

    BalasHapus
  12. zaman dulu sih asuransi memang familier ya?

    beda dengan zaman sekarang, sosialisasi gencar dilakukan agar setiap keluarga menyadari bahwa kecelakaan , kematian dan sakit gak bisa kita hindari

    jadi yang sayang keluarga wajib banget memiliki polis asuransi

    BalasHapus
  13. Nambah lagi nih wawasan ttg asuransi sebagai pilihan untuk bantu keuangan. Kalo mamaku ada sih ikut asuransi, berhubung sepupuku yg nawarin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bantu keuangan dan sebagai tabungan juga sih ya, karena kita gak bisa prediksi kedepannya seperti apa

      Hapus
  14. Wah, bikin terenyuh baca tulisannya Mba. Terharu banget ngasi asuransi buat Mama, ya penting untuk masa depan keluarga juga yaa yang terkadang gak tau masa depan itu seperti apa. Turut berduka atas kepergian Ayahnya ya Mba. Moga dikuatkan Aamiin

    BalasHapus
  15. Turut berduka atas kepergian ayahandanya ya Mba.... Asuransi memang penting ya, tapi memang harus pintar2 memilih yang tepat ..

    BalasHapus
  16. swmoga keluarga sehat2 selalu. Ibu kita memang superwomen. luar boasa pengorbanannya. Setuju, wajib asuransi yaaa hehe

    BalasHapus
  17. Mbak Sisi, semangat terus! Mudah-mudah sehat selalu sekeluarga, ya. Kado Asuransi untuk ibu pasti berharga banget. Ibu pasti bahagia. Bukan hanya Ibu yang superwomen, Mbak Sisi juga kok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju nih pasti bakalan jadi hal yang membahagikan perhatian dari anak yang insya Allah bermanfaat ya..

      Hapus
  18. Semangat buat mba Sisi yang membelikan polis untuk ibunya, banyak berita negatif tentang asuransi dan kita memang mesti jeli dan teliti ya, konsultasi online LIfepal bisa jadi solusi ya

    BalasHapus
  19. Kisah yang sangat menyentuh banget. Sangat luar biasa pembaktiannya. Bisa belikan ibu asuransi. Itu tak ternilai lho harganya.

    BalasHapus
  20. Sebenarnya ada satu prinsip asuransi yang tidak akan membuat klien kecewa, yaitu menabung uang dan menabung untuk kesehatan dimana uang yang kita sisihkan untuk kesehatan melalui asuransi, tidak akan lebih besar dari biaya yang kita keluarkan sendiri jika tidak dibantu oleh asuransi ketika jatuh sakit.
    Pasti bundanya lebih sejahtera lahir batin setelah dibelikan asuransi sebagai perlindungan kesehatannya, aamiin. Sehat selalu yaa bunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. actually justru asuransi gak sama mba dengan menabung, karena kalo nabung, uangnya akan bertambah terus dan bisa sewaktu-waktu diambil, sementara asuransi itu uang yang kita bayarin untuk dpt sejumlah manfaat misal dibayarin RS or dapat santunan untuk keluarga jika peserta asuransinya meninggal

      Hapus
  21. Memikirkan Asuransi memang membutuhkan banyak keyakinan, karena menabung di awal kala semuanya masih baik-baik saja itu berat. Semoga semuanya tetap baik-baik saja doanya pasti yaa.. Tapi benar sekali kalau memiliki tabungan untuk masa depan bersama #AsuransiLifepal.

    BalasHapus
  22. Asuransi udah jadi kebutuhan sih tanpa disadari karena banyak manfaatnya yang gak diduga untuk mengantisipasi yang tak terduga

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju Mbak Fen

      beruntung kemajuan dunia digital membantu sosialisasi asuransi

      sehingga banyak keluarga bisa terbantu kebutuhan finansialnya

      Hapus
  23. Banyak berita masalah kasus asuransi terjadi, membuat banyak orang enggan ikut asuransi

    BalasHapus
  24. Zaman sekarang kita memang harus melek asuransi ya mbak, karena memang kita ga pernah tau hidup kedepannya seperti apa. At least, kita punya sesuatu saat terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Asuransi jiwa dan kesehatan menurutku paling penting saat ini, meskipun yg lainnya juga ga kalah penting. Apalagi musim pandemi gini, kan.

    BalasHapus
  25. Pentingnya asuransi memang baru bisa dirasakan kadang saat seseorang terkena musibah, ini terasa banget saya alami juga mb, akhirnya saya pun berpikir untuk ikut asuransi sebab kita ngga pernah tau bagaimana kejadian di depan nanti ya.

    BalasHapus
  26. Ibu adalah sosok yang aku cintai seumur hidup, karena ketegarannya menghadapi diriku yang kadang bandel ini hehe. Pokoknya akan selalu terkenang sepanjang masa.

    Btw, saya setuju bahwa IRT juga penting tuk melek asuransi, gak cuma anak milenial aja yang melek asuransi. Lifepal bisa jadi pilihan asuransi agar hidup lebih baik ya?

    BalasHapus
  27. Tutut berduka, ya Kak. Saya sangat senang dengan apa yang disampaikan ibu Kaka, ""Hidup harus terus berjalan, gak ada waktu untuk sekedar mengeluh apalagi bersedih."
    SInyal bahwa berusaha tak kenal usia, dan jangan pernah berhenti sebelum menutup usia. Untuk keluarga bagaimana? Tentunya perlu kita siapkan, salah satunya dengan hal yang sangat dibutuhkan di masa akan datang.

    BalasHapus
  28. Temenku 5 tahun lalu ayahnya meninggal dunia mendadak. Adiknya masih kuliah, dia baru kerja dan gajinya baru cukup untuk dirinya sendiri, ibunya seorang IRT. Untung saja ayahnya punya asuransi jiwa jadi bisa survive sampai sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah cerita-cerita nyata kaya gini nih yang semoga bisa menginspirasi banyak orang tentang pentingnya asuransi

      Hapus
  29. Lengkap sekali ulasannya mba. Dan aku pun melihat banyak yang masih anggap remeh atau abai terhadap pentingnya asuransi. Btw semoga ibunda makin laris cateringnya ya mba :)

    BalasHapus
  30. Nah disinilah letak pentingnya asuransi, dengan asuransi hidup kita lebih tenang karena semua udah dijamin oleh asuransi

    BalasHapus
  31. setuju banget ini mba. justru seorang ibu itu harus paham cara mitigasi keuangan keluarga, salah satunya ya sadar akan pentingnya asuransi untuk keluarga juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul ibaratnya ibu itu menteri keuangan di setiap keluarga yaaa

      Hapus
  32. Lifepal jadi rekomendasi asuransi terbaik ya mba Shyn, aku juga mau nih belajar juga mengelola ngurus asuransi

    BalasHapus
  33. Di masyarakat memang masih suka salah kaprah dengan asuransi. Dikiranya tabungan yang bisa dicairkan saat habis tempo. Padahal kan yang dibeli itu resiko jika terjadi sesuatu dengan pencari nafkah utama dalam keluarga. Baru deh manfaatnya terasa, seperti yang dialami oleh teman kantor suamiku. Pas tahun lalu suaminya meninggal, langsung dicover sama asuransi. Jadi keuangannya tetap stabil. Pendidikan anak-anaknya juga terjamin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mba, padahal asuransi itu sama sekali bukan tabungan, jangan dipikir bisa diambil nanti kalo sudah selesai masa bayarnya

      Hapus
  34. Terkadang yang diambilkan asuransi itu suami, karena bekerja sementara istri di rumah. Padahal ibu juga butuh. Semoga pengalaman ibu di masa lalu bisa dijadikan semangat bagi siapa saja untuk mengambil asuransi untuk semua, baik suami atau istri. Dan anak juga bisa mengambilkan asuransi untuk ibu/ayahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenarnya lebih kepada asuransi untuk keluarga itu diambil untuk pencari nafkah mba, cuma seringkali buibu gak kasih approval ke bapack-bapack untuk beli asuransi, padahal si suami beli asuransi karena sayang anak istri loh

      Hapus
  35. Setuju, Mbak, asuransi itu ibarat tabungan. Sewaktu-waktu bisa menyelamatkan apabila ada hal yang gak diinginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba part untuk penyelamat keuangan keluarga kalo pas ada kejadian gak diinginkan, tapi jang sampai salah kaprah ya, asuransi itu konsepnya bukan tabungan

      Hapus
  36. Setiap kita butuh asuransi sebagai perlindungan disaat yang tidak terduga ya mba. Tempat memilih asuransi yang tepat, sesuai yang dibutuhkan masing-masing anggota keluarga ya di Lifepal, lebih hemat waktu saat memilih asuransi yg sesuai.

    BalasHapus
  37. asuransi menjadi payung yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap keluarga di rumah. gak bisa berkata tidak ya karena kita gak tau ada risiko apa yang sedang menghantui.

    BalasHapus
    Balasan
    1. so true, benaar sekali koh, setiap orang sesungguhnya membutuhkan asuransi, hanya kita harus jeli asuransi apakah yang utamanya kita perlukan terlebih dahulu

      Hapus
  38. setuju, asuransi itu bukan tabungan, tapi lebih kaya investasi kelak saat kondisi2 kritis yaa, makanya mesti jeli dan pinter2 milih jenis asuransi yang dibutuhin dan berbeda dengan layanan perlindungan yang dimiliki saat ini, ohhh ternyata lifepal itu malah kaya e-commerce asuransi yaa, jadi bisa memilih beragam jenis, merk/brand asuransi malah

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, lifepal memudahkan kita untuk mencari tahu dan memilih asuransi apakah yang tepat untuk kita

      Hapus
  39. Sebelum pandemi saya tidak terlalu aware dg asuransi jiwa. sombongnya saya.. Tp adanya pandemi dg angka kematian yg sempat tinggi saya seperti ditampar dan dijewer utk tak. Boleh sombong. Kematian bisa datang kpn aja dan pd siapa aja, jd harus prepare lahir batin. Aplg aa keluarga yg akan ditinggalkan

    BalasHapus
  40. Bagaimanapun rencana masa depan itu jauh lebih baik ya kak. Apalagi untuk ibu tersayang. Jaminan di hari tua sangat menenangkan

    BalasHapus
  41. Dulu saya dipaksa ikut asuransi sama camer... aku ikut..
    sekarang merasa bersyukur karena di paksa :)

    BalasHapus
  42. Iya banget, ibu itu memang superwoman. APalagi untuk ibu yang singleparent. Ya jadi ibu, ya jadi ayah. Harus lembut untuk anak-anaknya, tapi juga perkasa karena harus menafkahi. Gak hanya untuk hari ini, tapi juga mempersiapkan proteksi masa depan. Asuransi inilah yang bisa jadi pilihan para ibu untuk membuktikan cinta kepada anak-anaknya ya.

    BalasHapus
  43. Semoga menang yaa teh, mama full support 😍

    BalasHapus
  44. Saya sih percaya asuransi itu adalah bentuk proteksi atas hal-hal yang tidak terduga. Apalagi buat keluarga tercinta.

    BalasHapus
  45. Turut berduka cita ya Mbak.. Semoga selalu diberi kekuatan utk keluarga Mbak. Mantap banget ngasih hadiah asuransi buat ibu.. pelajaran penting ni buat kita semua..

    BalasHapus
  46. Honestly, aku pun termasuk orang yang awalnya salah kaprah dengan asuransi dan menganggap itu nggak terlalu penting hingga kemudian aku coba pakai demi perasaan aman dan nyaman yang rasanya priceless dan jauh melebihi nilai premi yang aku keluarkan.

    BalasHapus
  47. Asuransi sebenarnya bagian dari cara kita atur keuangan ya, apalagi saat ini, sudah jadi gaya hidup yang memang jadi kebutuhan.

    BalasHapus
  48. Memiliki perencanaan keuangan dan asuransi seperti Lifepal akan membantu keluarga, momy memang super women

    BalasHapus
  49. kak,kalau menurut Dennise asuransi itu dibutuhkan semua lapisan.Anak muda,dewasa dan kaum ibu.Hanya memang saya (mewakili suara ibu)perlu dapat penjelasan rinci seperti yang kakak tulis ini supaya lebih "aware"pentingnya asuransi

    BalasHapus
  50. Inget Ibunya Sisi jadi kangen mama juga, padahal aku sama mama serumah. Tapi emang perjuangan seorang Ibu emang bisa. Beruntung aku masih hidup dengan orangtua, dan ingin banget hidup mereka sejahtera terus sampai tua, sampai nanti aku nikah dan emang asuransi itu salah satu caranya

    BalasHapus
  51. Wah jadi kangen ibu nih. Peluk hangat buat semua ibu yg brjuang di luar sana. Tidak mudah memang di tinggal orang yg dikasihi tapi dengan perencanaan keuangan yg baik insyaallah keluarga yg ditinggalkan bisa tetap hidup berkualitas.

    BalasHapus
  52. jadi ibu memang menuntut kita untuk serba bisa ya.. jadi terkesan nyaris semua profesi tuh ibu bisa :D karena itu juga seorang ibu perlu melek asuransi ya mba.

    BalasHapus
  53. Baca kisahnya ibu mba Shynta luar biasa ya perjuangannya, hadiahnya pasti akan membuat beliau bahagia, semangat untuk merencanakan keuangan beliau ya

    BalasHapus
  54. Turut berduka atas kepulangan ayahanda ya kak. Semoga ibu dan kakak makin kuat menghadapi hidup.

    Bener sekali sih kak soal asuransi ini. Orangtuaku aja ampe ga mau didaftarin asuransi. Katanya ya percuma aja. Padahal yang pusing ya anaknya gini. Ntar kalo sakit, ya kita harus menanggung.

    Kan kalo pny asuransi, beban hidup kita bisa lebih ringan krn premi udah dibayar sejak muda. Beban biaya rumah sakit bisa ditekan, amit2 kalo orangtua kita, bahkan kita sendiri masuk rumah sakit.

    Kita emg hrs lbh banyak edukasi ke mereka sih, terutama ke yang belum mengerti pentingnya asuransi.

    BalasHapus
  55. Aku... punya pengalaman nggak enak dengan asuransi sih. Tapi, beda orang beda kasus. Mungkin aku doang yg lagi sial. Wkwkwk. Aku sepertinya termasuk orang yg harus diedukasi ulang soal asuransi. Makasih informasinya ya mbak

    BalasHapus
  56. Nah iya mbak harus jeli memang lihat asuransi yang ditawarkan. Baca lagi ketentuan dan apa saja yang didapatkan. Supaya pencairannya gampang dan gak ada miskomunikasi karena salah menyetujui asuransi. Harus tepat sesuai kebutuhan

    BalasHapus
  57. Hal-hal yang tidak terduga ini memang ternyata harus dipersiapkan dengan baik ya. Beruntungnya sekarang, sistem asuransi sudah lebih mudah dan banyak yang sudah terjamin terpercaya macam lifepal ini. Keren kak story tellingngya :)

    BalasHapus
  58. baca ini jadi mengenang 14 tahun lalu, di mana hidupku juga jadi berubah 180 derajat setelah bapak meninggal. semoga kak sisi dan keluarga terus bertumbuh serta kuat ya.

    hihi ngomongin asuransi, aku juga jadi sadar betul betapa pentingnya asuransi sejak diceritain bosku kalau dia selalu menyisihkan uang untuk asuransi jiwa walau kondisi keuangan lagi sekarat. dan tujuannya adalah biar keluarga beliau gak hidup susah kalau beliau udah nggak ada. :")

    BalasHapus
  59. Peluk, Kak Sisi. Saya mengalami hal serupa sekitar 31 tahun yang silam. Papa meninggal mendadak, tanpa pesangon, tanpa pensiunan. Ibu banting setir memulai bisnis katering. Saya dan ketiga saudara ikut terlibat dalam usaha ibu meskipun masih kecil-kecil. Time flies, sekarang kami berempat tumbuh dan telah membangun rumah tangga masing-masing. Melihat kenangan masa lalu yang kurang mengenakkan, saya pun tersadar, asuransi wajib kami miliki untuk menjamin masa depan keluarga.

    BalasHapus
  60. Yah, kita nggak pernah tahu akan seperti apa masa depan yang akan kita lalui nanti. Tapi, kita selalu punya pilihan untuk menyiapkannya dengan sebaik mungkin.

    Oleh karena itu, asuransi bisa menjadi pilihan yang bagus untuk menyiapkan masa depan.

    Ceritanya mengharukan, Kak.

    BalasHapus
  61. Semakin banyak membaca artikel terkait asuransi beneran jiwa dan raga ini semakin tercerahkan. Pemikiran semakin terbuka bahwa asuransi ini sebagai pelindung diri yang kelak dipakai atau tidak tetap akan kembali kepada kita...

    BalasHapus
  62. Kisah yang sangat menyentuh hati banget kak, jadi teringat Almarhum papa. Belajar dari situ akupun pengen Bisa belikan ibu asuransi juga ah

    BalasHapus
  63. Meleleh aku membaca tulisan ini mbak. Untung di ruangan sendirian, jadi amanlah ngambil tissue dan menghapus air mata, nggak ada orang lihat.

    Saya juga punyanya baru asuransi kesehatan aja, itupun otomatis karena saya ASN. Asuransi lain belum punya. Jadi pengen cek lifepal, mencari tahu dan membandingkan produk asuransi dari berbagai penyedia jasa asuransi

    BalasHapus
  64. Ada banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari melihat perjalanan hidup orangtua. Alhamdulillah, kini ada solusinya dari Lifepal. Mempelajari bahwa kehiduan yang serba tidak pasti, tapi jangan mudah menyerah dan melakukan segala upaya yang ada seperti Ibu.

    BalasHapus
  65. wah bagus nih kalo ada asuransi yang bisa meng-cover beban pekerjaan ibu rumah tangga yang jarang sekali tersentuh, pasti masa depan akan sangat tercerahkan kalo ada yang khusus begini

    BalasHapus
  66. Keren nih ada asuransi yang bisa memberikan perlindungan utk beban pekerjaan ibu rumah tangga yah, hebat nih.

    BalasHapus
  67. saya kehilangan papa saat adik-adikku masih kuliah sedang mamaku hanya ibu rumah tangga yang gak punya penghasilan. Syukurlah, walau "tertatih-tatih" adik adikku mampu menyelesaikan kuliah mereka

    BalasHapus
  68. Dengan adanya asuransi, otomatis lebih terasa tenang ya hati. Kita memang gak pernah mau ada musibah, tapi sebagai pengaman ya pakai ini ya.

    BalasHapus
  69. melek asuransi emang wajib lah buat buk ibuk..Biar tahu aja kemana aja penghasilan di rumah tangga itu mengalir..Kalo ada asuransi begini lebih tenang

    BalasHapus
  70. Keren banget kata-katanya. Asuransi memberi kita waktu untu untuk menjeda berduka tanpa perlu mengkhawatirkan masalah keuangan ke depannya. That's true. #agree

    BalasHapus
  71. Dulu tuh gak pernah kepikiran ortu nanti gimana. Tahunya mereka oanjat umur gitu. Tapi kan kita gak pernah tahu apa yang terjadi. Makanya butuh asuransi buat jaga-jaga. Gak mudah pasti saat kehidupan orang tercinta. Kita kudu kuat

    BalasHapus
  72. Jadi ingat ibu saya di kampung mba. Sering kali menyebut, kalo beliau meninggal, beliau gak mau repotin anak-anaknya. Jadi, kalo meninggal ya meninggal aja, gak perlu sakit menahun atau apalah yang merepotkan orang di sekitarnya. Persis kayak almarhum Bapak Mba Shyn.

    Asuransi, apapun bentuknya, sangat penting. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi perjalanan, sampai asuransi pendidikan. Bisa lihat-lihat dulu di Lifepal.

    BalasHapus
  73. Tidak bisa dipungkiri, masih banyak masyarakat kita yang masih salah kaprah mengenai asuransi, padahal jika kita mau teliti asuransi akan sangat membantu...

    BalasHapus
  74. hidup memang penuh kejutan ya mba dan kita harus siap dengan segala kemungkinannya. Asuransi akan sangat membantu memang ya mba

    BalasHapus
  75. Ceritanya bikin aku meleleh, soalnya aku sangat merasakan sekali kehilangan kedua orangtua yg sangat aku cintai. Semoga ibunya sehat selalu ya, dan sisi jadi anak yg berbakti pada orangtua. bisa memberikan kehidupan yg layak buat beliau. Asuransi penting sekali, seperti sedia payung sebelum hujan

    BalasHapus
  76. Selalu ada kejadian yang tak terduga dalam hidup ini ya Mbak. Kisah si Ibu menyentuh sekali, dalam kondisi apapun asuransi memang butuh untuk membantu menopang ekonomi keluarga. Semoga kita selalu diberi sehat wal afiat ya

    BalasHapus
  77. berasa banget manfaat dari asuransi ya mbaa..
    karena kita ga tau hidup ke depannya bakal seperti apa. kalo punya asuransi jadi terbantu banget

    BalasHapus
  78. Kalau mau punya asuransi tinggal buka aja marketplace-nya Lifepal, ya, Mbak. Bisa bebas milih jenis asuransi yang diinginkan.

    BalasHapus
  79. Pentingnya asuransi untuk keluarga, apalagi untuk Lifepal ini salah satu solusi untuk asuransi yang terbaik ya mbak.

    BalasHapus
  80. MashaAllah~
    Doa orangtua itu yang terbaik yaa, kak..
    Ini yang membuat kita menjadi lebih baik adalah karena doa dan meneladani sikap dan kebiasaan kedua orangtua.
    Semoga masa pensiun tetap apik dan bahagia.

    BalasHapus
  81. Lifepal sudah menerapkan digitalisasi dokumen-dokumen penting ya, karena kita kan engga tahu ya, kadang engga perhatian sama buku polis keluarga, kalau kayak Tasya gitu hilang buku polis di Lifepal gak perlu bingung karena sudah ada bentuk PDFnya yaa. Btw semangat ya mbak Sisi.

    BalasHapus
  82. banyak banget nih yang salah kaprah sama asuransi. jadinya takut punya asuransi. padahal ketika kita punya asuransi, salah satu masalah hidup bisa terjamin. gak perlu khawatir keluar uang banyak ketika sakit, soalnya kan bisa klaim asuransi.

    BalasHapus
  83. Bangga banget ya, punya ibu super kuat yang tangguh dan luar biasa mengambil alih kemudi keluarga. Semoga sehat selalu buat para ibu kita semua.

    Salah satu cara mengelola keuangan semasa sehat memang antara lain memiliki asuransi yang bisa diklaim saat dibutuhkan.

    BalasHapus
  84. aku bru merasakan keuntungan berasuransi mba. sewaktu kemaren ban mobil qadarallah pecah, aku gk harus pusing lg krn udh pakai asuransi. Lifepal ini benar2 seperti menjawab keluhan ibu2 yg khawatir akan keuangan utk pendidikan anak.

    BalasHapus
  85. Sekarang ini tentu asuransi menjadi sesuatu yang penting ya,Mba. Mau pekerja kantoran,pemilik usaha maupun ibu rumah tangga akan sangat memerlukan asuransi. Sejak dini dimiliki agar ke depan jadi lebih terproteksi.

    BalasHapus
  86. Tadi aku pikir kisah nyata, ternyata fiksi ya mba. Menyentuh banget👍. Dan semoga bisa jadi pembuka mata buat orang2 yg belum melek asuransi.

    Aku dan suami masing2 punya asuransi jiwa, asuransi kesehatan pribadi (selain dari kantor), juga ada asuransi utk penyakit kritis.

    Semua itu kami lakuin untuk make sure kalo ada apa2 terjadi dengan aku atau suami, anak2 ga akan terlantar hidupnya. Dari UP nya aja mereka bisa terjamin sampai lulus kuliah. Itu kenapa kami menganggab asuransi penting banget. Ibaratnya ini proteksi.

    Banyak yg bilang, mending sedekahin uang preminya, makin banyak sedekah bakal dilindungi dan dijauhkan dari marabahaya.

    Untuk yg berfikir model begitu, aku cuma bingung aja, sedekah nya ikhlas atau ga, kok ngarepin balasan segala minta dilindungi.

    Sedekah mah tetep, tapi jgn ngarepin imbalan. Kita tetep harus punya effort untuk melindungi keluarga melalui asuransi ini salah satunya.

    Asuransi kesehatan pribadi aku dan suami apply, Krn ga mau tergantung dari BPJS. kalo udh tua nanti, kami pengen kenyamanan dalam berobat. Bisa datang setiap saat tanpa tunggu antrian dari pagi2 buta. Bukan berarti BPJS ga bagus, itu Baguuus bangetttt. Aku juga punya. Tapi tetep aja antrinya hrs dari pagi, kalo operasi juga menunggu dulu jadwalnya. Itu aku liat dari tetangga yg pakai BPJS saat sakit. Setidaknya kalo udah tua, saat tenaga udah berkurang, ga harus mengalami antri lama dan capek nunggu. Makanya asuransi kesehatan penting banget, yg bisa rawat jalan kalo bisa, tidak hanya rawat inap.

    BalasHapus