Polis Prudential Syariah, Surat Cinta Terindah Untuk Anakku

"Bun, mas gak mau Bunda jadi tua..." lelaki kecil di hadapanku ini memelukku erat dan mengecup manis pipiku. 

Ya, saya seringkali menggoda anak lelaki semata wayangku itu dengan menunjukkan wajah neneknya yang kata sejuta umat sangat mirip sama saya. Saya bilang, nanti kalau Bundanya menua 99,99% mungkin mukanya mirip kaya neneknya.

Terkadang, melihatnya terlelap di malam hari, saya seringkali meminta maaf di dalam hati sambil mengusap rambutnya. Maafin Bunda ya nak, Bunda telat melek finansialnya, jadinya kita masih harus mengatur ulang semua pos-pos keuangan kita. But, it's okay, better late than never kan?

analogi investasi dan asuransi
Analogi Asuransi dan Investasi
Maafin Bunda ya nak yang masa mudanya kebanyakan hedon terbawa dunia ahensi iklan yang penuh gemerlap. Hihihi, Bunda kan manusia biasa ya sayang. Jadilah, gak paham bahwa ilmu fisika itu ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan kita.

Masih inget gak sih rumus fisika USAHA (W) = GAYA (F) x PERPINDAHAN atau Jarak (S). Jadi, kalo mau ada perpindahan/perubahan dalam hidup, maka usaha kita harus lebih besar dibanding gaya. Yes, saya termasuk yang banyak gayanya dulu, masa muda hanya untuk gaya hidup.

Sejak punya mas Adlan, baru deh tuh saya insaf finansial dan mulai kenalan sama yang namanya ilmu financial planning. Mulailah saya berkelana di berbagai aplikasi investasi, mulai main reksadana, bitcoin dan sekarang malahan lagi pengen coba saham sih!

Actually, dulu pas masih single dan mingle saya tuh sudah punya asuransi, and I only choose the number one and only, Prudential. Cuma kan dulu asal punya polis ya, jadi gak paham juga isinya apa. Bahkan dulu sempet mikir asuransi tuh macam tabungan gitu loh! Duh, sesat banget ya.

Oh ya, bahkan saya pernah punya si Blackcard yang kemarin heboh di dunia maya gegara artis WH share kekecewaannya pas mau klaim. Yes, dulu total polis yang punya tuh ada 5, dan semuanya Prudential loh.

Tapi, karena satu dan lain hal, akhirnya saya mempertahankan satu polis Prudential Syariah yang saya sebut sebagai Surat Cinta untuk anak saya.

Surat Cinta Untuk Anakku

Dear anakku, Mas Adlan

Kelak kalau kamu baca ini mungkin Bunda sudah menua, beruban dan keriput. Saat ini kamu sudah dewasa, ini saatnya Bunda mau menyerahkan surat cinta yang Bunda buat berpuluh-puluh tahun yang lalu. Ini adalah buku polis Prudential Syariah Bunda untuk kamu nak. Bunda bikin ini atas nama Bunda nak, jadi kelak terjadi sesuatu sama Bunda, kamu gak perlu bingung harus menanggung Bunda sebagai tanggungan finansialmu. Ini adalah bentuk tanggung jawab Bunda mengawal kamu hingga kamu mandiri secara finansial, nak. Jadi, kamu bisa fokus berinvestasi dan berkeluarga sayang. Bunda minta, lanjutkanlah tradisi surat cinta ini ya anakku sayang.  Jadi, keturunan kita ke depannya gak akan ada yang jadi sandwich generation!

Love,
Bunda

Mengenal Prudential Syariah

Asuransi syariah? Ah paling juga cuma istilahnya aja kan yang syariah! Oh, tentu tidak dong Marimar! Jangan antipati dulu, karena gak dipungkiri tingkat literasi finansial masyarakat Indonesia masih memprihatinkan. Yuk, sesekali buka mata buka pikiran deh soal asuransi.

Inget kan di awal saya cerita saya aja pernah nyangka bahwa asuransi itu semacam tabungan, jadi nanti setelah beberapa tahun bisa diambil deh uangnya. Bukan gitu konsepnya, Bun!

definisi asuransi
Pengertian asuransi

Nah, dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2021, beberapa hari lalu saya ikutan Blogger Gathering nih bareng Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang diadakan Prudential Indonesia (26/10). Seperti dipaparkan oleh Bondan Margono, Head of Sharia Strategy Development Prudential Indonesia, ternyata asuransi itu adalah cara meminimalisir, berbagi dan mengalihkan risiko. Solusi keuangan yang tepat untuk perlindungan keluarga ya.

Dan, tau gak sih? Ternyata Prudential Syariah itu gak cuma bisa dimiliki oleh orang muslim aja loh, banyak teman dan kolega saya yang non-muslim pun ternyata lebih memilih asuransi syariah! Wow, ada apa sih sama asuransi syariah?

perbedaan asuransi syariah
Keunggulan Prudential Syariah

Satu hal yang wajib dipenuhi asuransi syariah itu adalah bebas dari Maysir (judi), Gharar (akad yang abu-abu dan merugikan) dan Riba. Jadi, selain diawasi oleh OJK, asuransi syariah itu diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah loh!

Menurutku, asuransi syariah itu contoh paling mudahnya tuh ya konsepnya mirip kaya BPJS. Jadi, tiap bulan kita iuran/donasi dengan syarat jika salah satu anggota/peserta asuransi ada yang sakit/menerima kemalangan seperti yang tertera di polis, iuran itu bisa digunakan oleh anggota tersebut dengan nilai yang sudah diperhitungkan. Prinsipnya ya memang tolong-menolong. So, no worries deh, ada ilmunya sendiri loh untuk memperhitungkan nilai asuransi, namanya tuh aktuaria. Gimana, cukup ada gambaran kan?

Lah, terus Prudential Indonesia tugasnya ngapain? Perusahaan asuransi hanya bertindak sebagai pengelola dana dan pelaksana administrasi yang berkaitan dengan pengajuan polis dan klaim. Jadi, kita harus bayar biaya jasa mereka untuk mengelola dana dan ngurusin administrasi kita. Nah, kalo di asuransi non-syariah, uang premi yang diterima dari nasabah itu ya 100% milik perusahaan. No debat!

Yang menariknya, dana iuran tabarru peserta asuransi syariah itu bisa diinvestasiin, sekali lagi Prudential Indonesia deh yang kita tugasin untuk ngurusin hal itu. Bedanya, di asuransi syariah kalo ada keuntungan hasil investasinya tuh akan ada porsi yang dibagi-bagi ke para peserta asuransi loh!

prudential syariah for all
Prudential Syariah For All


Langkah-langkah Memulai Asuransi Syariah

Sebelum memutuskan untuk memiliki asuransi syariah, yuk mulai dengan belajar budgeting seperti yang diajarkan oleh mba Aliyah Natasya, Financial Consultant dalam acara Blogger Gathering dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2021. 

Know your budget; mulai dengan bikin catatan pengeluaran dan pemasukan rutin, kalo saya biasanya pake aplikasi online. Bebas sih sesuai selera ya. Nah, dengan bikin budgeting kita bisa tahu deh ada budget berapa untuk porsi asuransi.

Know your needs; cari tahu ya kebutuhan finansialmu apa, karena yang single, married, or single parents bakal punya kebutuhan yang berbeda-beda. Contoh kasus polis Prudential Syariah yang saya buat deh. Saya buat atas nama saya, karena saya sebagai pencari nafkah/wali secara finansial untuk anak saya. Lamanya dicover asuransi saya pilih sampai saya usia 55 tahun, dengan asumsi anak saya kelak sudah mandiri secara finansial. Rencananya sih, nanti mau saya upgrade masa coveragenya hitung-hitung biar jadi dana warisan deh buat anak saya!

Know your insurance company; wajib dong kenalan sama perusahaan asuransinya, buat saya Prudential Indonesia the best lah kalo di Indonesia based on data (riwayat klaim, reputasi, dan RBC). Jangan cuma lihat kata netizen yang bahkan seringkali gak paham or salah kaprah soal asuransi ya!

emak emak blogger
Emak-emak wajib melek finansial

Prudential Syariah Cegah Sandwich Generation

Nah, daritadi saya selalu menyebut sandwich generation. Apa sih itu? Sandwich generation adalah generasi yang harus menanggung beban finansial dari orang tua dan anaknya. Ayo, apakah kamu salah satunya?

Saya pernah membaca kutipan Bill Gates yang cukup menyentil, "If you're born poor it's not your mistake, but if you die poor it's your mistake." Intinya sih, kita harus punya financial plan yang benar sih biar anak-anak kita gak kena akibatnya gegara kelalaian kita.

So, siapa bilang yang namanya emak-emak gak perlu paham soal keuangan? Ini eranya perempuan itu wajib melek finansial, melek investasi dan melek asuransi. Setuju kan mak?

alasan emak emak beli asuransi
Prudential Syariah bukti cinta orang tua untuk anaknya

Bismillah sih, saya anggap memiliki polis Prudential Syariah itu adalah bukti cinta dan ikhtiar saya untuk anak tersayang biar dia gak merasakan atau menjadi bagian dari sandwich generation. Gak ada kata terlambat selagi masih sehat wal'afiat. Yuk, cegah sandwich generation dengan asuransi syariah dari Prudential Indonesia.

82 komentar

  1. hai, terima kasih sudah mampir di blog saya, silakan berkomentar dan please jangan share link hidup ya.

    BalasHapus
  2. Indahnyaaaa punya mama Shyntako ini isi suratnya
    terharuuuuu

    better late than never mbak, i do have a bad experience with this :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi penasaran bad experiencenya kaya gimana mba? Tapi apapun itu better late than never deh, kaya aku yang baru menata ulang lagi keuanganku nih

      Hapus
    2. Mbak shynta, daku kan kehilangan anak pertama yang usianya 19 tahun karena kecelakaan lalu lintas,
      dan saat itu polisnya lapse :(

      jadi yang dapat penggantian itu hanya dari asuransi kecelakaan dari Jasa Marga saja, jadi pada saat itu kebayang sedih plus sibuknya urus ini itu, ke RS - ambulance hingga pemakaman

      Hapus
    3. Wah mbak Shyntako,
      jadi pengen nulis tentang kehilangan nih akunya tapi takut ga kuat

      Hapus
    4. my deepest condolences yaa mba, peluk virtual untuk mba Tanti, I can't imagine pasti memang kehilangannya akan terus berasa sampai kapanpun ya mba. Al Fatihah untuk anakmu mba

      Hapus
  3. Sepertinya Literasi Asuransi harus terus disosialisasikan ke masyarakat terutama ibu-ibu supaya makin paham pentingnya memiliki perlindungan. Ehm, omong-omong saya jadi tau lho perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional setelah ikut acara ini. Seruuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, karena ibu-ibu itu harus banget sih melek finansial menurutku, jangan sampai kodratnya perempuan yang seharusnya jadi tulang rusuk malahan menjadi tulang punggung keluarga gegara gak punya perencanaan keuangan yang baik ya kan mba

      Hapus
  4. semoga dengan semakin sadar pentingnya bijak mengatur keuangan ini, kehidupan jadi lebih baik dan masa depan makin cerah, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba, terutama bagi generasi penerus kita biar mereka punya pondasi keuangan yang lebih tangguh kalo kita generasi orang tuanya mau belajar mengatur keuangan sejak dini

      Hapus
    2. Setujuuu mbak. Memiliki proteksi bikin nyaman menjalani hidup. Kalau ada apa-apa, risiko finansial bisa ditekan

      Hapus
  5. Aku saat single mikirin diri sendiri hihi, bablas aja duit a mikir nabung, investasi boro-boro asuransi. Syukurnya pas nikah suami lebih aware soal ini. Jadi sepaham jadinya, di antaranya menjadikan asuransi sebagai pengalihan risiko kami. Tak heran ada beberapa asuransi kami punyai kini

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bersyukur yaa mba punya suami yang aware sama masalah finansial gini, seneng sih dengernya ada keluarga yang kaya mba gini, sangat paham pentingnya asuransi dan investasi

      Hapus
  6. Hi bunda cantiks, makasih ya surat cintanya menyentuh sekali. Dulu aku pernah kuliah ekonomi syariah dan bedanya asuransi syariah terletak pada akad dan insyaallah terhindar dari gharar dan riba jadi lebih tenang, makasih sharingnya ya bunda seha selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah alhamdulillah mba jadi lebih paham soal asuransi syariah ya, makanya saya seneng sih dari awal tau soal konsepnya asuransi syariah ini, bagus banget

      Hapus
  7. Bikin terharu banget baca isi suratnya.
    Tapi bener ya, beberapa anak akhirnya malah bermasalah di keluarganya, hanya karena dia jadi sandwich generation.

    Sebijaknya memang kita mempersiapkan sejak sekarang, agar hari tua kita tidak jadi beban anak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, makanya at least saya mulai aja dulu lah, diatur ulang lagi nih keuangan keluarga demi masa depan yang baik

      Hapus
  8. Nah bener mbak kadang ada rasa menyesal gitu masa muda saya kemana aja kok ketika usia sudah mendekati masa pensiun malah ga ada dana masa depan sama sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih baik telat daripada gak sama sekali kok mba, yang penting mulai aja belajar mengeloa uang mba, jadi dana pensiunnya gak habis tanpa perencanaan yang matang

      Hapus
  9. Surat cinta untuk yang terkasih, sangat mendalam nih Teh.
    Terpikirkan juga oleh daku sekaligus bekal pas besok berkeluarga, jadi memang wawasan tentang finansial kudu diperdalam

    BalasHapus
  10. Indahnya pesan syarat perhatian terhadap anak dan keluarga di masa mendatang. Prudential keren.

    BalasHapus
  11. produk asuransi prudential ini sudah cukup banyak direkomendasi sama orang. cuma memang sebagai nasabah harus pelajari setiap klausal jangan sampai nanti ada bagian yang tidak diketahui.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget, dan salah satu kriteria agen yang baik menurut saya tuh mau meladeni segala pertanyaan nasabah yang kritis dan banyak tanya karena memang kan kita awam ya soal istilah asuransi

      Hapus
  12. huhuhu senangnya dapat buku polis Prudential Syariah

    saya setuju kita harus memutus sandwich generation karena itu penting banget kita punya asuransi untuk hari tua

    BalasHapus
  13. Mas Adlan pasti senang dan bangga punya Bunda yang sudah melek keuangan gini, bahkan mempersiapkan sebuah suat cinta semenjak dirinya masih kecil.

    Sampai kini juga masih banyak masyarakat yang beranggapan asuransi itu adalah investasi ya mbak, padahal ini dua hal yang berbeda

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, sedih bgt krn itu artinya literasi keuangan di Indonesia masih minim banget. jadi masih banyak yang mikir tiap bulan bayar asuransi, nanti uangnya tuh bisa diambil, padahal gak gitu konsepnya, walau ada asuransi yang kasih fasilitas kaya gitu sih

      Hapus
  14. Saya kalau baca SANDWICH GENERATION hati ini rasanya pilu. Membayangkan betapa beratnya seseorang yang harus menanggung sekian banyak persoalan finansial. Jika rejekinya dimudahkan mungkin tidak mengapa. Tapi jika ternyata nasib berkata lain, tentunya akan jadi permasalahan baru.

    Makanya saya dan suami, dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri tentang segala hal yang akan kami lalui dimasa mendatang. Khususnya untuk finansial dan penanganan kesehatan. Supaya tidak membebani anak-anak yang tentunya akan menjemput takdirnya masing-masing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba Annie, nggak jarang sadwich generation ini, bikin keluarganya jadi hancur, kasian sih ya.
      Semoga saya masih bisa mandiri hingga nanti, dan nggak jadi beban anak di hari esok :)

      Hapus
  15. asuransi prudential memang sangat diandalkan untuk saat ini, apalagi masa pandemi menjaga kesehatan itu sangat penting. jadi harus siap untuk finansial kesehatan

    BalasHapus
  16. Saya termasuk yang tidak menerapkan ilmu fisika dalam hidup mba. Kebanyakan gaya banget dulunya. Saya dulu juga punya 5 polis asuransi Prudential yang dianggap sebagai 'tabugan', setelah itu kaget dan bubar deh, hahaha.
    Memang benar kita harus paham bener asuransi apa yang dibutuhkan setiap anggota keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah semuanya bubar jalan mba? saranku sih, better buat lagi aja, at least untuk tulang punggung keluarga mba, sampai usia anak-anak bisa kerja/mandiri secara finansial

      Hapus
  17. Beneran lho, selama ini mikirnya asuransi syariah ya hanya untuk mereka yang beragama islam. Rupanya bisa untuk siapa aja, syariah ya berarti konsepnya yang syariah. Siapapun bisa memiliki asuransi tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak sekali temenku mba yang beragama lain tuh malah lebih tertarik sama asuransi syariah karena konsepnya lebih fair dibanding yang non syariah

      Hapus
  18. Iya kadang ikutin gaya hidup malah banyak pengeluaran ya mba. Banyak yang rekomendasi pakai Prudential sebagai perlindungan keluarga. Bagus juga ini untuk cegah generasi sandwich ya :D

    BalasHapus
  19. Pernah punya pengalaman gak enak juga sama asuransi sekitaran 2012, tapi ya itu, sama kayak Mba Shyn, belum begitu melek finansial. Cuma ya di sisi lain saya bersyukur karena bisa belajar dari sana.

    Lebih aman dan lebih lega aja kali ya Mba Shyn, punya asuransi syariah kayak Prudential Syariah ini. Apalagi dibuatin buat anak yang tujuannya 'selamat' dunia dan akhirat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba Muthe, gak bisa dipungkiri terkadang nasabah asuransi di Indonesia hampir sebagian besar gak paham konsep asuransi dan masih ada agen-agen asuransi yang nakal, ya gitu deh jadinya, salah paham.

      Hapus
  20. MasyaAllah tabarakallah..keren mba cita-citanya. Mempersiapkan masa depan anak emang baiknya sedini mungkin ya, selebihnya tawakkal sama Allah.. lagi-lagi setiap rencana dan usaha maksimal kita pasrahkan sama Allah. Aku malah belum ikut asuransi apapun nih

    BalasHapus
  21. Terima kasih sdh berbagi info bagys ini..saya jadi tahu bahwa ada perbedaan yg sangat mendasar antara asuransi syariah dan konvensional

    BalasHapus
  22. Bener juga, ya. Asuransi juga bisa sebagai pertanda cinta terhadap keluarga. Karena ketika suami mengajak punya asuransi justru untuk anak-anak

    BalasHapus
  23. Aaah... manis sekali surat cintanya mba.. penting ya ternyata memiliki asuransi terutama asuransi syariah dan pilih perusahaan asuransi yg kredibel

    BalasHapus
  24. Dijaman ekonomi serba ambigu sepeeti saat ini, penting banget punya cadangan finansial, ya mbak.
    Hanya jika memilih asutansi, kita memang harus pilih2 rekam jejak asuransi yang aman bt nasabah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya rasa perusahaan-perusahaan asuransi besar yang ada di Indonesia semua punya produk yang kurang lebih mirip-mirip mba, salah satunya ya Prudential Syariah ini, tinggal kitanya aja sebagai nasabah yang harus mau banyak tanya dan belajar soal konsep asuransi.

      Hapus
  25. Aku pernah denger dulu asuransi syariah tapi sempat lupa konsepnya gimana, baca ini jadi inget manfaatnya lagi hehe

    BalasHapus
  26. Apapun untuk anak kita pasti akan kita usahakan ya. Termasuk menjamin pendidikan dan masa depan mereka kelak.
    Semoga saat mereka sukses kita masih ada meyaksikan nya

    BalasHapus
  27. Barangkali aku juga termasuk sandwich generation kah? Memang mencari uang sekarang sulit banget tapi ya bener sih kita juga perlu proteksi kan.

    BalasHapus
  28. Hduh kalo ngomongin anak tuh suka melow apalagi ngomongin masdepnya. Terharu banget baca suratnyaa, jadi teringat ortuku yang membuat surat cinta buat anak2nya di masa depan, jadi ga khawatir lagi.
    Dan sekarang aku pun melakukan hal yang sama, rekomen banget ini prudential syariah untuk proteksi diri dan keluarga.

    BalasHapus
  29. jadi sandwich generation itu nggak enak banget, aku sudah merasakan nya mbak
    makanya aku sekarang pun prepare pubya asuransi biar anak anakku nggk sandwich generation

    BalasHapus
    Balasan
    1. keren mba, insya Allah ini ikhtiar kita sebagai orang tua yaa mba untuk masa depan anak, bukti tanggung jawab kita juga secara finansial untuk mereka

      Hapus
  30. Asik banget tulisannya mba, tau-tau udah selesai. Bagus kutipan dari Bill Gatesnya bener banget kita harus punya financial plan yang benar sih biar anak-anak kita gak kena akibatnya gegara kelalaian kita. Surat untuk anaknya bagus banget Mba, suatu saat anaknya baca pasti terharu

    BalasHapus
  31. Aduh terharu banget baca suratnya mba, betapa senangnya punya mama yang begini jangan karna ketidakmelekan finansial anak-anak kita merasakan dampknya

    BalasHapus
  32. Saya gak suka sandwkch generation, sungguh bikin susah. Tetapi kalau gaya sandwich enak tuh

    BalasHapus
  33. Ternyata prudential sekarang ada berbasis syariah ya kak. Tapi kadang masih gk ngerti sih ka. Jadi pengen belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada mba dan sudah lama juga kok dia adanya, gak jauh dari Prudential masih di Indonesia loh, jadi sudah lebih dari 20an tahun deh. Mulai pelan-pelan aja mba, justru jadi perempuan itu wajib paham soal keuangan loh

      Hapus
  34. Aku baru pernah dengar ada istilah namanya sandwich generation, Mbak. Unik juga istilahnya, ya.

    Btw, sebagai perempuan emang harus melek soal finansial termasuk asuransi gini, ya. Ya, buat jaga-jaga gitu. Karena kita nggak tahu yang akan terjadi kedepannya. Kalau alhamdulillah nya kita baik-baik aja, anggaplah iuran selama ini sebagai sedekah untuk membantu sesama. Gitu kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba, cukuplah perempuan itu menjadi tulang rusuk, jangan lah jadi tulang punggung, berat mba, makanya kita jd perempuan wajib sih buka mata sm asuransi dan investasi

      Hapus
  35. Setuju banget klo asuransi I Barat pupuk untuk tanaman. Memang sangat penting mempunyai asuransi, apa lagi kalau sudah mempunyai anak.
    Asuransi Syariah ini memang tidak menjadi beban untuk peserta ya 😍

    BalasHapus
  36. Menarik sekali tulisannya mba. btw suratnya sweet bgt. semoga kita dan emak-emak lain makin sadar buat penting mengatur keuangan untuk masa depan yg lebih baik ya

    BalasHapus
  37. setuju kalau memang ini bisa menjadi salah satu bentuk cinta kita kepada anak - anak yaa mba

    BalasHapus
  38. Merinding banget baca suratnya, kak.
    Dari beberapa hal yang aku pahami, memang generasi masa kini masih mengharapkan kelak anaknya yang menanggung biaya kehidupan orangtuanya. Tapi mulai diubah sedikit demi sedikit pola pikir yang begitu yaa..

    Dengan perencanaan keuangan yang syariah, alhamdulillah.
    Bisa merencanakan hari tua dengan sebaik-baiknya bersama pasangan.
    Menua, bukan berarti tak berdaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, mindset yang kaya gitu yang harus diubah, tanpa perlu diminta kalo anak kita bisa fokus membangun keuangannya dengan baik, otomatis dia pasti gak akan pernah lupa sama orang tuanya sih

      Hapus
    2. Setuju banget.
      Ternyata begini yaa...persiapan untuk masa depan yang pastinya ada kaitannya juga dengan dunia parenting dan literasi keuangan pada anak.

      Hapus
  39. Nah masalah tempat tinggal masa depan dan sandwich generation emang jadi momok jaman sekarang yaaa. Aku pun dapet cerita temen yg masih harus melunasi utang KPR rumah orang tuanya juga menanggung beban kebutuhan masa tua orang tua kan. Asuransi buat jaminan masa depan ternyata bisa juga ya meminimalisir sandwich generation

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes, makanya aku selalu loh encourage generasi yang lebih daripada aku, biar gak perlu nyesel kaya aku yang dibilang agak telat punya perencanaan keuangan yang baik, coz life is like a rollercoaster memang ya naik turunnya itu loh

      Hapus
  40. Financial plan emang penting banget dan ketika kita udah merasa terlambat dalam planing keuangan, kita jangan sampai terlambat ngasih tahu ke anak2, ya. Biar kalau udah kuliah atau punya penghasilan bisa mulai menata keuangannya.

    BalasHapus
  41. Beruntung banget ya jaman sekarang banyak info yang udah bikin kita jadi lebih melek finansial. Aku pun juga ngerasa bersyukur mbak karena udah pakai asuransi demi mempersiapkan masa depan anak.

    BalasHapus
  42. Menarik ya ternyata nasabah asuransi syariah juga ada dari yang beragama nonmuslim. Dengan asuransi syariah tentunya bebas dari judi, gharar, dan riba.

    BalasHapus
  43. Justru sangat penting ya perempuan makin paham soal pengelolaan keuangan yang baik termasuk soal asuransi ini. Soalnya banyak juga yang jadi eksekutor keputusan keuangan di keluarga, nah kalau ada bekal ilmunya kan semoga lebih optimal juga dalam pengelolaannya.

    BalasHapus
  44. Aku jujur nih awam banget mengetahui tentang asuransi, apalagi asuransi syariah, cukup jelas banget nih informasinya, sekarang jadi mengerti mengenai asuransi syariah seperti apa, harus mulai dipikirin untuk masa depan nih.

    BalasHapus
  45. Baca surat cintanya terharu mbak... Dan bikin saya makin sadar tentang pentingnya asuransi. Dan kalau urusan asuransi, mesti pilih yang syariah ya biar kita juga nggak ragu-ragu

    BalasHapus
  46. Kepercayaan kalau banyak anak banyak rezeki karena ntar sudah tua anak bakal ngurusin orang tua mulai meluas nih. Justru orang tua sudah mulai mempersiapkan semuanya sejak dini untuk anak, dirinya dan masa depan

    BalasHapus
  47. Bikin semangat lagi buat memanage financial dan misi menuju masa depan yg lebih baik. Makasih mbak pencerahannyaa

    BalasHapus
  48. Baca suratnya ikut terenyuh. Aku belum berani ambil asuransi ini. Semua masih di poskan di tabungan.

    BalasHapus
  49. Untaian kalimatnya untuk buah hati bikin melting. setuju kalau membuatkan asuransi untuk anak menjadi salah satu bukti cinta ortu ke anak-anak. Asuransi Prudential Syariah bisa menjadi salah satu alternatif utk bikin warisan terbaik

    BalasHapus
  50. Masyaallah suratnya bikin jleb banget sih kak. Aku juga termasuk yang sangat telat literasi finansialnya. Sudah punya dua anak jadi semakin berpikir bagaimana jika suatu saat aku peri duluan? Apa yang bisa aku tinggalkan untuk anak-anak.

    BalasHapus
  51. Mas Adlan sehat terus ya, bunda mewek ya pas nulis suratnya? Semoga keluarga kita dilindungi semua oleh Allah. Perihal asuransi ini memang kadang bikin hati tenang tapi tetap harus bener2 teliti sebelum ikut.

    BalasHapus
  52. Mas Aidan pasti bangga punya Bunda seperti Mbak nih.
    Baca surat cintanya aja ini ikutan terharu gimana nanti Mas Aidan kalau ngebacanya langsung ya. Eh tapi ini kan Mas Aidan udah bisa baca juga kan ya?
    Asuransi Prudential Syariah pilihan tepat memulai asuransi ya, bahkan non Muslim pun juga percaya dengan ini ya karena semua jelas di awal.

    BalasHapus
  53. Wah keren nih mbak :) asuransi memang bisa jadi pilihan terbaik ya untuk menyiapkan masa depan terkait keuangan. Mantap nih perlu ditiru :)

    BalasHapus
  54. Punya asuransi jiwa itu penting bgt utk warisan anak2. Kalo asuransi kesehatan utk jaga2 biar uangnya ga abis utk berobat. Aku jg udah punya 2 jenis asuransi tsb dgn brand berbeda hehe

    BalasHapus
  55. Wah baru tahu kalau prudential ada yang syariah. Aku sebenarnya gak paham banget mengenai asuransi. Tapi baca tulisan mbak ini, jadi pengen tahu lebih jauh. Sepertinya banyak manfaat yang bisa diambil dengan berasuransi.

    BalasHapus
  56. Ya ampun dr tulisan awalnya udah merasa tertampar aku nih, iya aku juga dulu menyepelekan soal asuransi, berasanya baru sekarang nih, apalagi terbentur pandemi. Semoga ke depannya aku bisa atur keuangan dgn lebih baik lagi dr sebelumnya yah....Aamiin.

    BalasHapus
  57. mempersiapkan perlindungan yang optimal untuk keluarga terutama untuk anak sangat penting ya. Buat jaga2 karena gak ada yang tau gimana di depannya. Ya itung2 ikhtiar ya

    BalasHapus